REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi rahasia umum jika air susu ibu (ASI) memiliki banyak manfaat bagi bayi. Karena itu, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang baru dilahirkan hingga usia dua tahun. Tapi dalam penelitian terbaru disebutkan, ASI bisa mencegah penularan virus HIV.
Para peneliti selama ini masih mencurigai bayi-bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang terpapar HIV, akan turut terinfeksi virus pelemahan sistem daya tahan tubuh tersebut. Tapi kecurigaan itu terbantahkan lewat penelitian dari University of North Carolina School of Medicine. Dalam penelitian yang diuji cobakan kepada tubuh tikus, pemberian ASI kepada bayi justru mencegah penularan HIV.
Pasalnya, ASI memiliki efek kuat membunuh virus HIV, dan pada saat bersamaan mencegah transmisi oral HIV dari ibu ke bayi. "Penelitian kami menunjukkan bahwa ASI memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam hal penghancuran virus HIV dan mencegahnya bertransmisi," kata J. Victor Garcia, salah seorang peneliti.
Tim Garcia mempelopori model tikus yang diimplan sumsum tulang belakang, hati, dan jaringan timus manusia. Tikus ini tidak memiliki sistem imun sendiri. Lalu tikus yang diimplan tadi membangun sistem imun manusia yang berfungsi normal dan bisa terpapar HIV seperti manusia normal.
Para peneliti kemudian memberikan ASI dari ibu yang negatif HIV kepada tikus tersebut, dan hasilnya virus itu tidak menular ke si tikus. "Ini karena ASI bisa menolak sepenuhnya transmisi dua bentuk HIV yang ditemukan di ASI ibu positif HIV, yaitu partikel virus dan sel-sel yang terinfeksi virus," kata Garcia seperti dikutip dari ScienceDaily.
Temuan ini membantah hipotesis yang menyebutkan, HIV yang terdapat di sel-sel tubuh akan lebih sulit dibunuh sel imun daripada HIV yang berada di partikel virus. Hasil ini membuat para peneliti yakin, pemberian ASI bukan hanya merupakan asupan nutrisi yang terbaik bagi bayi, tapi juga upaya pencegahan penularan HIV yang sangat prospektif.