REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Musim libur memang menjadi waktu dimana seseorang bisa menjadi sangat bahagia. Namun, bagi sebagian lainnya, musim libur bisa menjadi sangat rentan yang berujung pada depresinya seseorang.
Banyak kemungkinan faktor yang memicu depresi di saat liburan. Salah satunya adalah berbagai faktor berikut ini yang dikutip dari Symptom Find, Jumat (28/12).
1. Stres
Musim libur itu membuat seseorang lebih banyak berbelanja untuk hadiah. Mereka menghabiskan waktu untuk berurusan dengan macetnya jalanan dan lalu lintas.
Sebagian orang mungkin stres memikirkan hadiah liburan apa yang sebaiknya disediakannya untuk pasangan. Sebagian orang juga juga bisa stres karena mencemaskan berapa banyak uang yang akan mereka habiskan untuk liburan.
2. Lelah
Kelelahan menjadi puncak dari pelaksanaan jadwal liburan. Kelelahan membuat seseorang menjadi malas berolahraga. Malas berolahraga menyebabkan sistem kekebalan atau imunitas tubuh menurun.
3. Tegang bertemu keluarga
Beberapa orang jarang melihat orang tua, saudara, dan kerabatnya sendiri di hari libur. Sehingga, pada waktu bertemu langsung dengan keluarga, seseorang menjadi tegang dan cemas. Ini juga bisa memicu depresi.
4. Kesepian
Di saat satu orang merasa tegang karena bertemu keluarganya, di sisi lain ada orang lain yang kesepian. Mereka tak bisa menghabiskan waktu untuk orang yang dicintai. Mungkin, orang tersebut mengalami kendala keuangan, jarak, atau alasan lain, misalnya ada teman dekat yang meninggal.
5. Harapan tak sesuai kenyataan
Beberapa orang mungkin terlalu bersemangat menyambut liburan. Namun, ketika menjalaninya, ternyata serunya liburan tak sesuai dengan pandangan pertamanya di awal.