Rabu 16 Jan 2013 07:21 WIB

Tujuh Masalah Umum pada Mata Anak (2)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Seorang anak memakai kacamata.
Foto: kdtoptometry.com
Seorang anak memakai kacamata.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anak-anak terkadang mengalami masalah tertentu, bahkan ketika mereka baru lahir alias bayi. Sangat penting bagi orangtua belajar mengatasi berbagai potensi masalah kesehatan sang anak dan mencari pengobatan yang sesuai untuk mereka.

Mata merupakan organ penting bagi anak. Berikut adalah beberapa masalah mata umum yang mungkin saja terjadi pada anak-anak anda, dikutip dari SymptomFind, Rabu (16/1).

5. Buta warna

Buta warna sebenarnya mengacu pada berbagai masalah yang dialami mata dalam mendeteksi warna. Ini mencakup segala sesuatu dalam hal menceritakan berbagai nuansa warna yang terpisah.

Buta warna biasanya diwariskan turun temurun dan tak ada obat untuk kondisi yang satu ini. Namun, teknik tertentu, dan kacamata khusus yang berwarna mungkin bisa membantu beberapa individu anak yang buta warna.

6. Katarak kongenital

Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan katarak yang hadir pada saat lahir. Katarak menyebabkan lensa mata menjadi keruh. Katarak kongenital sering terjadi sebagian besarnya akibat cacat dari lahir, misalnya Sindrom Lowe, Rubella Kongenital, Pierre-Robin Syndrom, dan Down Syndrome atau Syndrom Chondrodysplasia.

Katarak kongenital mungkin tak memerlukan pengobatan. Namun, jika kondisinya sudah sangat parah maka anak anda sebaiknya menjalani operasi.

7. Uveitis

Kondisi ini ditandai dengan Uvea bengkak atau iritasi. Uvea merupakan lapisan tengah mata. Penyebab uveitis seringkali tak diketahui. Dalam beberapa kasus, penyebabnya adalah kondisi dasar, misalnya penyakit sifilis, AIDS, histoplasmosis, artritis psoriasis, dan arthritis atau TBC.

Uveitis bisa diobati dengan tetes mata steroid atau menggunakan kacamata gelap. Banyak penderita uveitis, setelah menjalani pengobatan beberapa waktu, berhasil mengobatinya. Jangan sampai kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun dan berbuan-bulan sebab bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement