REPUBLIKA.CO.ID, Sebah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine menyebutkan bahwa pria yang mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi malah akan menghancurkan kehidupan seksual mereka.
Seperti dilansir situs duniafitnes, ini bukan berarti kesalahan ada pada obat-obatan tersebut. Penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa ada tiga penyebab lain yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami disfungsi ereksi, yaitu:
Gangguan dan Tekanan
Gangguan dan tekanan bisa menjadi faktor yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami disfungsi ereksi, ungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal Behaviour Research and Therapy. Peneliti mengumpulkan 48 orang dan meminta mereka untuk menyaksikan film dewasa. Tubuh partisipan juga dimonitor menggunakan peraltan khusus untuk mengetahui tingkat rangsangan yang dialami masing-masing orang. Hasilnya, hampir semua peserta mengalami penurunan ereksi ketika terganggu dengan suara interkom saat asik menonton film tersebut.
Kulit yang Terlalu Kering
Menurut Journal of Sexual Medicine, orang yang mengalami eksim, yaitu kondisi alergi pada kulit berupa kulit bersisik dan ruam yang gatal. Orang dengan kondisi ini memiliki risiko 60 persen lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi dibanding pria sehat. Mengapa demikian? Para peneliti menyimpulkan bahwa peradangan yang mendasari kulit, terutama di daerah organ seksual, dapat mempengaruhi aliran darah di arteri, sehingga dapat menggangu aliran darah menuju organ seksual dan menyebkan disfungsi ereksi.
Salah satu solusi untuk mengurangi risiko peradangan pada kulit adalah dengan meningkatkan konsumsi minyak ikan. Penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan tidak hanya mengurangi peradangan, tetapi juga membantu menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) sekaligus mengendalikan tekanan darah.
Air Mata Wanita
Menjadi sedih dan melihat air mata wanita ternyata dapat menurunkan kadar testosteron dalam tubuh, ungkap sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Science. Penelitian dilakukan pada 24 pria. Mereka diminta untuk mengendus air mata yang dikumpulkan dari perempuan yang menonton film sedih. Kelompok lainnya diminta mengendus larutan garam. Kemudian diminta melihat berbagai pose wanita yang ditampilkan dalam slide foto.
Hasilnya, mereka yang mengendus larutan air mata mengalami penurunan libido terhadap wanita. Hari berikutnya, percobaan diulang. Tapi kali ini air mata dibandingkan dengan air tawar. Meski para peserta tidak bisa membedakan mana aroma air mata dan air tawar, hasil yang diperoleh tetap sama.