Senin 09 Jun 2014 22:30 WIB

Ini Resep Agar tidak Pikun

Red: M Akbar
Ribuan peserta melakukan senam dansa osteoporosis pada puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (3/11). Selain senam, peserta acara itu juga melakukan jalan sehat bersama untuk kesehatan tulang. ANTARA FOTO/FannyR
Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Ribuan peserta melakukan senam dansa osteoporosis pada puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (3/11). Selain senam, peserta acara itu juga melakukan jalan sehat bersama untuk kesehatan tulang. ANTARA FOTO/FannyR

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES - Berdasarkan studi terbaru dari Universitas California, Los Angeles (UCLA), depresi ditambah kurang olahraga atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah ingatan, sekalipun pada orang yang masih berusia muda.

Untuk sampai pada temuan ini, para peneliti dari UCLA dan organisasi Gallup melakukan survei pada lebih dari 18 ribu orang berusia 18-99 tahun.

Para partisipan ditanya soal ingatan, variasi gaya hidup, dan faktor-faktor kesehatan yang menyebabkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia meningkat.

Para peneliti menemukan banyak faktor risiko yang meningkatkan keluhan masalah ingatan pada semua kelompok usia dewasa.

Faktor risiko yang menjadi fokus para peneliti termasuk depresi, tingkat pendidikan rendah, tidak aktif berolahraga, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas dan perilaku merokok.

"Dalam studi ini, untuk pertama kali, kami memastikan faktor-faktor risiko ini mungkin menjadi indikasi masalah ingatan, yang seringkali menurunkan ingatan lebih signifikan di kemudian hari," ujar Profesor Parlow - Solomon UCLA dan Direktur UCLA Longevity Center, Dr. Gary Small, seperti dilansir laman resmi UCLA.

Dari semua faktor ini, depresi merupakan faktor tunggal terkuat yang memicu risiko masalah ingatan pada semua kelompok usia.

Menurut mereka, satu faktor risiko saja meningkatkan frekuensi masalah ingatan tanpa memandang usia.

Para peneliti mencatat, bagi dewasa muda, stres memainkan peran lebih banyak. Di samping itu, teknologi - termasuk internet dan sebagainya - dapat mempengaruhi perhatian mereka sehingga sulit untuk fokus dan ingat.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement