REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Meningitis merupakan peradangan pada selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Di Indonesia, penyakit ini sering diderita oleh anak-anak, remaja dan pemuda yang beranjak dewasa.
Berdasarkan data WHO pada tahun 2010 dilaporkan bahwa meningitis menempati peringkat ke-41 penyebab kematian di Indonesia, dan sekitar 363 ribu jiwa meninggal akibat meningitis.
“Orang tua wajib waspada dan tidak mengabaikan dan menunda pengobatan terhadap meningitis, karena apabila kondisi tersebut terlambat, meningitis bisa berkembang menjadi hidrosefalus dan semakin memperburuk kondisi syaraf,” jelas Senior Consultant Neurosurgeon dari Gleneagles Hospital Singapura Dr Rajendra Tiruchelvarayan, Sabtu (20/12).
Gejala meningitis pada anak, meliputi demam tinggi, anak menjadi mudah marah, mudah menangis, sangat mengantuk sepanjang waktu dan atau mengalami kejang-kejang.
Jika menemui beberapa gejala tadi, Rajendra menyarankan agar anak harus dibawa ke dokter sesegera mungkin dan segera berkonsultasi ke spesialis. Cara untuk mencegah meningitis, ujarnya, termasuk melakukan imunisasi secara rutin, dan memastikan anak memiliki nutrisi yang baik dan sehat.