REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Selain diare dan demam berdarah, beberapa penyakit lain turut mengintai di musim hujan. Ancaman penyakit ketiga adalah penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan atau binatang.
Di Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
“Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, Selasa (23/12).
Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis, ia mengimbau masyarakat agar melakukan langkah-langkah antisipasi yaitu menekan dan hindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar kita dengan selalu menjaga kebersihan. Kemudian, hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka.
Selain itu, gunakan pelindung misalnya sepatu boot, bila terpaksa harus ke daerah banjir, dan segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit berkepanjangan.