Selasa 27 Jan 2015 17:51 WIB

Kusta Paling Banyak Diderita Warga Jawa Timur

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indira Rezkisari
Aksi damai memperingati hari kusta internasional di Jakarta (ilustrasi).
Foto: Antara/Fikri Adin/c
Aksi damai memperingati hari kusta internasional di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO — Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berharap peningkatan upaya pengentasan kusta di provinsi paling timur di Pulau Jawa itu. Pasalnya, meskipun terus mengalami penurunan, hingga 2014, Jawa Timur masih tercatat sebagai yang tertinggi dalam angka penderita kusta.

Mengutip laporan Dinas Kesehatan Jawa Timur (Jatim), Saifullah menyampaikan, penderita kusta baru di Jatim menyumbang 24,5 persen dari total penderita nasional. Angka tersebut juga merupakan penyumbang 15 persen untuk total penderita kusta di Asean.

Meski cenderung menurun, menurut Saifullah, penemuan kasus kusta di Jatim dalam tiga tahun terakhir masih tinggi. Pada 2012, ia menyampaikan, jumlah penderita baru yang teridentifikasi adalah 4.807. Pada  2013, angka penderita teridentifikasi menurun menjadi 4.132, dan menurun lagi pada 2014 menjadi 3.153.

Meski begitu, menurut dia, jumlah di luar data bisa saja lebih besar. Pasalnya, menurut Saifullah, sebagian besar masyarakat malu untuk memeriksakan diri, dan baru memutuskan ke rumah sakit ketika penyakit kusta sudah menimbulkan efek pada organ tubuhnya.

“Paradigma seperti itu keliru, oleh sebab itu preventif dan promotif dalam menangani kusta perlu dilaksanakan,“ ucapnya saat Peringatan Hari Kusta Sedunia ke-62 di Rumah Sakit Sumberglagah Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa(27/1)

Menurut Saifullah, saat ini, penanganan secara kuratif untuk penyakit kusta telah dilakukan di beberapa rumah sakit kusta di Jatim, yakni di Mojokerto dan Kediri. Penanganan juga  dilakukan di Puskesmas, yakni meliputi perawatan dan pelayanan bagi pasien kusta. Saifullah menekankan, penanganan secara kuratif tidak boleh dijadikan sebagai prioritas utama akan tetapi juga perlu secara  preventif dan promotif.

Untuk meningkatkan upaya pengentasan kusta, Saifullah mengusulkan, Dinas Kesehatan Jatim perlu menambah atau memindahkan unit pelayanan khusus kusta ke daerah-daerah yang menjadi penyebaran utama. “Mungkin perlu dibuat UPT di Jatim wilayah utara maupun Madura sebagai upaya untuk mengurangi  jumlah penderita kusta,” kata dia.

Dengan begitu, Saifullah berharap, akan lebih banyak pasien kusta yang terdeteksi dini, sehingga semakin banyak yang bisa diobati sejak awal. Menurut Saifullah, kusta merupakan jenis penyakit yang bisa disembuhkan apabila dideteksi sejak dini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Harsono menambahkan, tiga daerah dengan penderita kusta baru terbanyak pada 2014 berada di Pulau Madura. “Kabupaten Sumenep 516 pasien, Kabupaten Sampang 386 pasien dan Kabupaten Bangkalan 249 pasien,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement