REPUBLIKA.CO.ID, Rongga mulut merupakan gerbang pertama masuknya segala jenis makanan sampai bakteri, bahkan virus. Ketua Divisi Pendidikan dan Litbang PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Prof Dr drg Melanie Sadono Djamil, MBiomed, menegaskan pentingnya menjaga kebersihan rongga mulut.
Lebih dari 250 jenis bakteri terdapat di dalam rongga mulut. Pembentukan sekumpulan bakteri diawali dari terbentuknya lapisan tipis “biofilm” yang terdiri dari lapisan anorganik dan organik protein, karbohidrat dan bakteri an-aerob, semakin keatas bakteri aerob ikut menempel sehingga banyak bakteri pada lapisan tipis tersebut.
“Keadaan tersebut jika dibiarkan tanpa diikuti kebiasaan sehat, maka kelainan rongga mulut yang dapat timbul seperti karies gigi, gusi berdarah, kerusakan jaringan penyangga gigi sampai yang lebih dalam lagi mengenai organ vital seperti jantung, hati, ginjal maupun paru dapat menyertainya,” jelasnya.
Suatu kelainan yang dapat timbul dan umumnya dapat sebagai indikator dugaan timbulnya kelainan sistemik yang menyertai, salah satunya adalah dari timbulnya bau mulut yang khas pada penderita diabetes militus. Bau mulut itu sendiri dapat dikarenakan sisa makanan yang terfermentasi oleh bakteri dan menghasilkan komponen S (sulfur), yang mempunyai ciri bau yang tidak sedap, disebut dengan Halitosis.
Secara alamiah dengan terciptanya rongga mulut sebagai pintu gerbang masuknya bakteri dan virus, tercipta pula sistem pertahanan tubuh di dalam rongga mulut tersebut yaitu melalui saliva.
Saliva yang dikeluarkan melalui ketiga kelenjar saliva major dan beberapa kelenjar saliva minor, dengan kecepatan yang cukup serta komposisinya mampu menjaga rongga mulut dan sekitar tetap sehat.
“Namun tetap sistem pertahanan tubuh alamiah ini harus di dukung dengan kebiasaan oral hygiene (kebersihan rongga mulut) yang baik dan benar,” ujarnya.