Selasa 10 Mar 2015 15:02 WIB

Risiko Stroke Mengancam Orang yang Tidur Berlebihan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Tidur/ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Tidur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur lebih lama di akhir pekan wajar saja, namun jika Anda melakukannya secara teratur setiap hari, maka itu pertanda Anda sedang bermain-main dengan kesehatan Anda. Studi menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam setiap hari memiliki risiko terkena stroke lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur normal 6-8 jam.

Studi ini dipublikasikan di Jurnal Neurology dengan melibatkan hampir 10 ribu responden berusia 42-81 tahun selama 10 tahun. Peneliti mendata jumlah tidur mereka rata-rata setiap malam serta apakah mereka mengalami stroke.

Sekitar tujuh dari 10 laki-laki dan perempuan tidur antara 6-8 jam sehari dan sekitar 1 dari 10 orang tidur lebih dari delapan jam setiap malamnya. Golongan kedua ini 46 persen berisiko terkena stroke lebih besar dari golongan pertama.

"Tidur berkepanjangan meningkatkan risiko stroke pada orang tua. Terlalu banyak tidur berarti Anda menempatkan diri di bawah risiko kematian," kata pediatrik gangguan tidur dari University of Chicago Medicine, Dr David Gozal, dilansir dari laman Health, Selasa (10/3).

Jika Anda ingin tidur sedikit lebih lama di akhir pekan, jangan khawatir. Sesekali menghabiskan waktu ekstra di tempat tidur bukanlah pertanda buruk, tapi jangan jadikan itu bak rutinitas. OK?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement