Jumat 10 Apr 2015 20:02 WIB

1.500 Dokter Ahli Jantung Berkumpul di Jakarta, Ada Apa?

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: M Akbar
Penyakit jantung.
Foto: Antara
Penyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.500 dokter menghadiri pertemuan ilmiah tahunan asosiasi jantung yaitu Annual Scientific Meeting of Indonesian Heart Association (Asmiha) ke-24. Asmiha berlangsung selama tiga hari yaitu 10-12 April 2015 di Jakarta.

Ketua Panitia Asmiha ke-24, Antonia Anna Lukito, mengatakan, Perki secara rutin menyelenggarakan pertemuan ilmiah ini setiap tahun. Untuk pertemuan kali ini, pihaknya mengusung tema 'The Current and Future Landscape of Cardiovascular Management'.

“Sebanyak 1.500 dokter yang terdiri dari dokter umum, spesialis jantung, bedah jantung, hingga internist ikut berpartisipasi dalam Asmiha ke-24,” ujarnya saat konferensi pers Asmiha ke-24, di Jakarta, Jumat (10/4).

Dia menjelaskan, pertemuan ini berlangsung dalam seminar selama tiga hari dan satu hari pre-kongres. Asmiha 2015 menghadirkan berbagai pakar jantung nasional dan internasional yang akan mendiskusikan sejumlah perkembangan terbaru, mulai dari genetika, biomolekular, stem cell, hingga berbagai upaya pencegahan penyakit jantung.

Teknologi terkini dalam mengatasi penyakit jantung juga tidak luput dibahas. Ia menambahkan, dalam sesi simposium di acara ini, berbagai organisasi jantung dunia tersebut untuk berbagai pengalaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit jantung.

“Asmiha 2015 berkolaborasi dengan berbagai organisasi jantung di seluruh dunia. Mulai dari European Society of Cardiology (ESC), American College of Cardiology (ACC), Asian Pacific Society of Cardiology (APSC), dan Asian Federation of Cardiology (AFC) karena Perki merupakan afiliasi dengan organisasi-organisasi tersebut,” katanya.

Panitia acara lainnya, Daniel PL Tobing mengatakan, tujuan diadakannya Ashmina 2015 adalah meningkatkan pengetahuan kardiolovaskuler. Untuk itu, acara ini tidak hanya diisi dengan sesi simposium, melainkan juga workshop dan memperbarui ilmu pengetahuan jantung yang terbaru, misalnya mengganti katup jantung tanpa operasi.

“Kami juga Mengundang pembicara dari internasional seperti Eropa, Asia,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Scientific Committee ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement