REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menegaskan bahwa masyarakat harus berperan dalam mencegah penyakit jantung (kardiovaskular). Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kasus kardiovaskuler memang meningkat dari waktu ke waktu. Masyarakat diminta harus melakukan usaha untuk terhindar dari penyakit ini.
“Pertama, tidak merokok. Kedua, melakukan olahraga atau aktifitas fisik teratur,” katanya kepada Republika, Selasa (14/4).
Langkah ketiga yaitu makan gizi seimbang, tidak berlebihan mengkonsumsi karbohidrat dan lemak. Keempat, secara berkala mengecek kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat, atau bisa juga ke Pos Pembinaan Terpadu atau disingkat (posbindu).
Terakhir, mengenal apa itu penyakit jantung, apa saja jenisnya, bagaimana terjadinya dan pencegahannya. Kemudian bagaimana gejala awalnya, dan apa yang harus dilakukan bila ada gejala timbul. Kemenkes, kata dia, terus melakukan upaya menekan penyakit mematikan ini dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dibagi menjadi dua kelompok.
“Pertama, penanganan faktor risiko terjadinya penyakit jantung yaitu program penanggulangan merokok, penggalakan olahraga atau aktifitas fisik, penyediaan dan anjuran gizi sehat,” ujarnya.
Upaya kedua yaitu menyediakan fasilitas pelayanan. Mulai dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), rumah sakit (RS), sampai ke RS rujukan tertinggi yaitu RS Jantung Harapan Kita yang merupakan milik Kemenkes. Tak hanya tempat, pihaknya juga mengaku telah menyiapkan peralatan dan sumber daya manusia (SDM).