REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Tjandra Yoga Aditama, mengatakan ada beberapa hal yang harus diwaspadai terkait kasus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) CoV di Korea selatan. Ia menambahkan, hal tersebut dinilai dari perkembangan yang sudah terjadi dalam permasalahan kasus kesehatan tersebut.
"Poin yang penting tentang pihak yang ditulari," kata Tjandra dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh ROL, Rabu (3/6). Menurutnya, pihak yang ditulari tersebut seperti keluarga pasien juga harus diwaspadai akibat kasus penyakit MERS CoV di Korea Selatan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain keluarga pasien, yang kedua adalah petugas rumah sakit. Dalam hal ini, Tjandra menjelaskan yang paling mempunyai kemungkinan ditulari adalah petugas kesehatan yang pernah merawat korban penyakit tersebut.
Lalu yang ketiga, masih menurut Tjandra, orang-orang yang kebetulan bersama-sama dirawat juga perlu diwaspadai. "Yang dirawat di satu bangsal dengan pasien pertama di RS itu juga kemungkinan bisa tertular," ungkap Tjandra.
Lalu yang terakhir menurutnya adalah orang yang bertemu pasien penular. Tapi Tjandra menjelaskan mereka tertular karena kebetulan saja datang ke RS dimana ada pasien MERS CoV dirawat.
Dikutip dari Time, sebanyak 30 orang dilaporkan telah tertular MERS CoV di Korea Selatan. Akibatnya, dua orang bahkan telah meninggal karena penyakit ini. Kasus penularan MERS CoV ini menjadikan penyebaran MERS terbesar di luar daerah Arab.