Kamis 25 Jun 2015 17:07 WIB

Kacang Dinilai Bantu Kurangi Risiko Kematian

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Kacang-kacangan kaya lemak nabati dan omega 3 yang baik untuk kesehatan.
Foto: pixabay
Kacang-kacangan kaya lemak nabati dan omega 3 yang baik untuk kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kacang-kacangan tidak perlu diragukan lagi manfaatnya bagi kesehatan tubuh. selain memiliki asam amino yang membentuk protein, segudang manfaat lain yang sudah teruji oleh peneliti-peneliti di dunia, termasuk penelitian baru yang mengungkapkan bahwa kacang membantu mengurangi risiko kematian.

Bukan rahasia umum lagi bahwa penyakit kanker, jantung, dan diabetes menjadi peringkat tertinggi kematian manusia. Tapi dengan mengonsumsi kacang-kacangan, risiko kematian dari penyakit tersebut dapat ditekan. Segala jenis kacang, baik yang tumbuh di pohon seperti kenari dan almond, atau kacang yang tumbuh seperti kacang polong, semua jenis itu benar-benar bermanfaat.

Sebuah studi yang diterbitkan International Journal of Epidemiology, menganalisis data lebih dari 120 ribu pria dan wanita Belanda yang berusia antara 55 sampai 59 tahun. Para peserta diminta untuk mengkonsumsi jenis kacang-kacangan, mulai dari kacang tanah hingga selai kacang. Kemudian para peneliti menghubungkan antar konsumsi kacang dan penyebab kematian sejak tahun 1986 saat studi dimulai.

Hasil penelitian menunjukan bahwa peserta yang mengkonsumsi 15 gram kacang-kacangan per hari berada pada posisi risiko yang lebih rendah dari kematian dibandingkan dengan peserta yang tidak mengkonsumsi kacang dengan takaran yang sama. Selain itu, dikutip dari Medical News Today yang dilansir dari Foxnews, Kamis (25/6) mengonsumsi kacang juga menghindari resiko kematian akibat penyakit pernafasan neurodegeneratif.

Selain pembentuk protein, kacang juga merupakan sumber omega-3, serat, vitamin E, antioksidan, dan lemak baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement