REPUBLIKA.CO.ID, Suplemen vitamin yang Anda konsumsi secara teratur bisa mendukung atau membahayakan kesehatan. Suplemen makanan saat ini memasok berbagai jenis vitamin dan mineral dalam berbagai bentuk, mulai dari cairan hingga tablet.

Sebelum Anda memutuskan, lebih baik mana, multivitamin (berisi beberapa atau seluruh vitamin) atau single vitamin (berisi satu macam vitamin)? Ada baiknya Anda meneliti beberapa variabel kesehatan keduanya, dilansir dari Live Strong, Kamis (9/7).

Dosis

Menurut The National Institutes of Health Office of Dietary Supplements, sepertiga orang Amerika mengonsumsi suplemen multivitamin harian. Dosisnya masih normal jika hanya 1-2 tablet per hari. Efektivitas multivitamin ini akan mencegah penyakit kronis.

Akan tetapi, untuk orang dengan kondisi tertentu disarankan untuk mengonsumsi single vitamin. Misalnya, single vitamin berupa kalsium saja atau vitamin D saja melindungi kesehatan tulang pada wanita yang sudah menopause atau kelompok berisiko osteoporosis lainnya. Wanita yang sedang atau akan hamil sebaiknya mengonsumsi suplemen zat besu saja, asam folat saja, atau vitamin B9 untuk mengurangi cacat lahir pada bayinya. Orang dewasa tua berusia di atas 50 tahun sebaiknya mengonsumsi vitamin B12.

Keamanan

Semua jenis vitamin bisa memberikan efek samping, mulai dari yang ringan hingga berbahaya jika digunakan secara tak benar. Anda bisa menjadi overdosis jika menggabungkan multivitamin dengan single vitamin, ditambah lagi dengan makanan dan program diet.

Jika Anda sekaligus memasukkan single vitamin A, D, dan E yang sifatnya larut dalam lemak, ini bisa menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan otak. Sebaiknya Anda meminta saran dokter jika bermaksud ingin mengonsumsi multivitamin atau single vitamin tertentu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika