REPUBLIKA.CO.ID, -- Beraktivitas menggunakan ponsel sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat. Entah dimana dan dalam kondisi apapun, seseorang tidak pernah bisa lepas dari telepon selular mereka.
Mulai dari saat sendirian di kendaraan umum, duduk di kafe atau bahkan sedang bercengkrama bersama keluarga atau kawan, telepon selular tidak pernah lepas dari perhatian.
Karena itu, tidak mengherankan jika seseorang yang terlalu aktif dengan telepon selular atau berselancar di internet membuat mereka lebih sulit memperhatikan apa yang terjadi di sekitar. Atau bahkan saat mereka sudah tidak lagi memegang ponsel, konsentrasi mereka juga menurun.
Dilansir dari independent, Selasa (18/8), satu penelitian terbaru dari De Montfort University menemukan bahwa pengguna ponsel dan internet adalah orang-orang yang paling mudah terganggu. Contohnya mereka rentan terhadap janji penting yang sebelumnya sudah ia buat atau bahkan melamun di tengah satu percakapan.
Semakin tinggi tingkat seseorang menggunakan internet atau ponsel, semakin besar kemungkinan mereka mengalami "kegagalan kognitif".
"Termasuk berbagai kesalahan lainnya, serta kehilangan perhatian dan kesadaran secara umum orang tersebut. Misalnya, ia jadi sering lupa hendak apa kala pergi dari satu ruangan rumah ke ruangan lainnya," ujar Dr Lee Hadlington selaku peneliti.
Penelitiannya tersebut telah dipublikasikan di Jurnal Komputer terkait Perilaku Manusia. Saat ini ia tengah meneruskan penelitiannya untuk mencari lebih jauh soal gangguan yang bisa disebabkan ponsel dan internet terhadap tingkat konsentrasi manusia serta mencari jalan keluar.
"Kita menggunakan teknologi setiap hari tapi kita tidak pernah sadar efeknya kepada diri," kata dia.
"Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan kognisi kita ketika menggunakan teknologi ini, dan itulah yang penting untuk kita ketahui. Yang baru kita tahu dari penelitian ini adalah, ada jumlah orang yang mengatakan mereka menggunakan internet dan ponsel dalam intensitas tinggi akan mengalami kegagalan kognitif," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika