Jumat 30 Oct 2015 06:36 WIB

Kurang Tidur Menyebabkan Terserang Penyakit Kronis

Rep: MGROL50/ Red: Winda Destiana Putri
Jangan kurang tidur
Foto: blogspot.com
Jangan kurang tidur

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi di Korea menunjukkan, masyarakat yang tidur pada malam hari kurang dari enam jam tidur, akan menyebabkan risiko tinggi terserang penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Faktor risiko lain yang mungkin menyerang adalah gula darah tinggi, kolesterol tinggi, lemak berlebihan di bagian perut, tekanan darah tinggi, dan kelebihan jumlah lemak dalam darah. Semua kombinasi kondisi medis ini dikenal juga sebagai sindrom metabolik.

"Orang-orang yang tidur singkat harus menyadari adanya risiko sindrom metabolik yang menyebabkan mereka mengalami penyakit kronis yang mengancam nyawa," kata penulis studi Jang Young Kim dari Universitas Yonsei, Korea Selatan, seperti dilansir oleh Reuters Jumat (30/10).

Tim Kim mengawasi sekitar 2600 orang dewasa selama lebih dari dua tahun. Mereka menemukan bahwa peserta yang tidak mendapatkan setidaknya enam jam untuk tidur malam, 41 persen kemungkinan nya terserang sindrom metabolik. Hal itu jika dibandingkan dengan orang yang mendapatkan enam sampai delapan jam tidur.

Temuan ini diambil dari sebuah survei tentang gaya hidup, yang pertanyaan nya mencakup tentang kebiasaan tidur. Survei dilakukan satu kali pada kurun 2005 sampai 2008, dan lagi pada kurun 2008 sampai 2011. Peserta juga menjalani pemeriksaan medis dan menginformasikan riwayat kesehatan mereka.

Berdasarkan laporan dari jurnal Sleep, tindak lanjut yang dilakukan setelah 2,6 tahun, sektiar 560 orang dalam studi, atau sekitar 22 persen peserta, mengembangkan sindrom metabolik.

Durasi tidur yang pendek dikaitkan dengan sekitar 30 persen peningkatan risiko gula darah tinggi dan kelebihan lemak perut, serta 56 persen kemungkinan hipertensi.

Namun menurut salah satu peniliti di Universitas Chicago yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Kristen Knutson, temuan ini masih berhubungan dengan studi lain mengenai hubungan antara durasi tidur dengan penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik.

Untuk menghindari efek buruk dari kurang tidur, pasien harus lebih memerhatikan lagi rutinitas sehari-hari mereka, dan memastikan mereka memiliki waktu istirahat yang cukup, kata Knutson. Beberapa hal seperti waktu bekerja, tugas sekolah, mengurus anak, mungkin tidak bisa dicegah. Namun, hal-hal lain seperti waktu terlalu banyak menonton televisi atau film bisa diganti dengan lebih banyak istirahat.

"Kami belum mengetahui cara efektik untuk dapat menghilangkan resiko akibat kurang tidur," kata Kristen. Tapi gaya hidup sehat yang meliputi tidur yang tepat, diet sehat dan olahraga yang cukup mungkin cara bermanfaat untuk membuat Anda dapat kembali sehat."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement