Senin 16 Nov 2015 09:34 WIB

Baru Sedikit Orang Yogya yang Rutin Makan Buah Sayur

Rep: Neni Ridareni/ Red: Indira Rezkisari
Peneliti menemukan, mereka yang banyak mengonsumsi buah dan sayuran  sejak usia muda, 26 persen lebih rendah berisiko muncul plak di arteri mereka hingga 20 tahun ke depan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peneliti menemukan, mereka yang banyak mengonsumsi buah dan sayuran sejak usia muda, 26 persen lebih rendah berisiko muncul plak di arteri mereka hingga 20 tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Inni Hikmatin mengungkapkan penduduk DIY yang makan sayur dan buah sampai tiga kali sehari hanya 15-16 persen. Padahal sayuran dan buah-buahan penting sebagai daya angkut mikronutrien.

Sehingga meskipun seseorang kelihatannya sehat, tetapi karena mikronutrien  tidak terangkat, akibatnya Haemoglobin rendah dan gampang lelah,  kata Inni. Sayuran dan buah-buahan memang kaya akan vitamin, mineral dan serat. Penelitian juga menunjukkan, bahwa semakin banyak makan sayuran, maka semakin besar kemampuan tubuh kita untuk menangkal penyakit.

Dia mengungkapkan konsumsi sayur-sayuran  di tingkat nasional  lebih kurang lagi yakni hanya  sekitar tujuh persen. ‘’Masyarakat kita tidak biasa makan sayuran dan buah setiap hari, makannya yang banyak karbohidrat,’’ujarnya. Padahal seharusnya dalam setiap kali makan (sehari tiga kali) harus ada sayurnya.

Akibat dari kurangnya konsumsi sayuran dan buah  seseorang akan mengalami sembelit. Sembelit adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesusahan ketika buang air besar. Akibatnya, orang yang sembelit akan merasakan tidak nyaman dalam perutnya karena kotoran belum tuntas dikeluarkan.

Seseorang yang kurang konsumsi sayuran dan buah-buahan bisa mengalami kenaikan berat badan. Mengkonsumsi serat akan membuat seseorang merasa cepat kenyang dengan kualitas yang nyaman serta membantu diet sehingga tubuh sehat.

Akibat banyak mengonsumsi karbohidrat dan kurang sayur-sayuran kadar gula dalam darah seseorang bisa naik. Menyebabkan seseorang menderita penyakit Diabetes mellitus.

Sayuran juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol. Bila makan sayuran dan buah-buahan berwarna  merah, oranye, kuning, dan hijau tua maka akan memasok berbagai macam vitamin penting bagi tubuh, terutama A, B, C, dan K, serta mineral. Dengan demikian, sirkulasi darah akan mencapai tingkatan yang maksimal, dan sel-sel tubuh akan menjadi lebih sehat. Akibatnya kulit akan  menjadi bersih, mata cerah, rambut mengkilap dan gigi kuat. Tampak segar dan cantik/gagah dan awet muda.

(baca: Suka Makan Macam-Macam? Hati-Hati Efek Negatifnya)

Sayuran dan buah-buahan tergolong rendah lemak namun mengandung jumlah vitamin dan mineral yang tinggi. Semua jenis sayuran, seperti sayur berdaun hijau dan oranye merupakan sumber yang kaya kalsium, magnesium, kalium, zat besi, beta–karoten, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin A , dan vitamin K Buah-buahan dan sayuran juga merupakan sumber antioksidan yang memiliki peran penting, terutama membantu melindungi tubuh manusia dari penyakit (kekebalan tubuh), mengurangi risiko kanker, dan menyingkirkan oksidan.

Zat Oksidan atau radikal bebas merupakan molekul yang merusak bio molekul dalam sel.  Karena bersifat merusak (mengoksidasi) bio molekul sehat dalam sel, maka oksidan yang tak tertanggulangi ini bisa menyebabkan penyakit berat seperti kanker dan jantung.

Oksidan atau radikal bebas akan semakin cepat menjadi banyak oleh faktor lingkungan yang tinggi polutan.  Sehingga  tubuh  memerlukan zat yang bersifat antioksidan untuk menyingkirkan zat perusak yang bernama oksidan. Jadi pentingnya sayuran dan buah ini karena mereka adalah makanan yang tinggi mengandung antioksidan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement