Kamis 24 Dec 2015 20:44 WIB

Makan Junk Food Depan Cermin Pengaruhi Rasa Makanan

Rep: C23/ Red: Winda Destiana Putri
Junk Food
Junk Food

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan dan penliti dari University of Central Florida, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa makan makanan yang tidak sehat atau junk food di hadapan cermin, dapat mengakibatkan rasa makanan tersebut menjadi kurang lezat.

Peneliti menemukan, ketika melihat cermin, seseorang akan dipaksa menilai perilaku mereka dalam standar sosial yang benar. Akhirnya orang merasa tidak nyaman karena mereka terlibat dalam kelompok yang mengkonsumsi makanan tidak sehat.

Dalam riset ini, para peneliti memberika uji rasa pada 185 mahasiswa di University of Central. Mahasiswa-mahasiswa tersebut diminta untuk memilih antara kue cokelat (junk food) dan salad buah.

Setelah itu, para mahasiswa dievaluasi di ruang bercermin dan tanpa cermin. Mereka yang memilih kue cokelat dan memakannya di ruang bercermin, merasakan adanya perubahan rasa menjadi kurang enak dibandingkan dengan mahasiswa yang memakan kue cokelatnya di ruang tanpa cermin.

Dokter Ata Jami, salah satu peneliti yang melakukan studi ini mengatakan cermin tidak hanya memberitahu orang-orang tentang penampilan fisik mereka.

"Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat diri mereka sendiri (ketika bercermin) secara objektif dan membantu mereka menilai perilaku mereka dengan cara yang sama ketika mereka menilai orang lain," tuturnya, seperti dilansir situs Dailymail.

Oleh karena itu, kehadiran cermin menginduksi ketidaknyamanan dan menurunkan kenikmatan yang terkandung dalam makanan junk food.

Sementara itu, kehadiran cermin tidak berpengaruh pada rasa salad buah. Karena makanan ini memang memiliki dampak positif pada kesehatan tubuh. Jadi para penikmatnya tidak merisaukan ketika melihat perilaku konsumsinya sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement