Kamis 07 Jan 2016 07:37 WIB

Tes Air Liur Bisa Ungkap Sisa Umur Kita?

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Winda Destiana Putri
Air liur bayi (Ilustrasi)
Foto: Telegraph
Air liur bayi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes air liur diklaim bisa memprediksi berapa lama waktu kita yang tersisa untuk hidup.

Para ilmuwan dari Universitas Birmingham, Inggris, menemukan bahwa kadar antibodi tertentu yang terdapat pada ludah seseorang akan semakin menurun jumlahnya hingga mendekati waktu kematiannya.

Dalam studinya, para peneliti mengambil sampel dari 639 orang dewasa pada 1995 dan terus memantau mereka selama 19 tahun. Dari situ, mereka mendapati temuan bahwa kadar sekretori imunoglobin A (IgA) seseorang akan mengalami penurunan sampai waktunya orang itu meninggal dunia.

IgA adalah antibodi yang dikeluarkan oleh sel-sel darah putih dan digunakan tubuh untuk melawan infeksi. Para peneliti mengatakan, pengukuran kadar zat kimia ini pada air liur tampaknya bisa menjadi cara alternatif untuk mengetahui risiko kematian yang dihadapi seseorang. dan jauh kurang invasif dibandingkan pengambilan sampel darah.

"Tingkat pengujian IgA ini dapat digunakan para profesional sebagai cara untuk melihat kesehatan pasien secara keseluruhan saat melakukan pemeriksaan umum (general check-up)," ujar salah satu peneliti, Dr Anna Phillips, seperti dikutip Dailymail baru-baru ini.

Ia mengatakan, ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh seseorang memproduksi antibodi IgA. Di antaranya adalah stres, pola makan, frekuensi berolahraga, kebiasaan merokok, dan tingkat konsumsi alkohol. Untuk itu, Phillips mengingatkan kepada kita akan pentingnya menjaga kadar Iga dalam tubuh dengan menerapkan gaya hidup yang sehat.

"Meskipun ada juga beberapa faktor yang tidak bisa kita kontrol seperti usia, sakit, dan keturunan, namun ada baiknya kita mulai meninggalkan berbagai kebiasaan buruk dari sekarang," katanya.

Hasil penelitian para ilmuwan dari Universitas Birmingham ini telah diterbitkan dalam jurnal PLOS One. Meskipun studi tersebut masih membutuhkan pengembangan, Phillips memastikan bahwa kadar IgA yang sangat rendah pada air liur seseorang bisa menjadi indikator awal dari risiko kematian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement