REPUBLIKA.CO.ID, Ahli hidrogeologi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Sari Bahagiarti Kusumayudha, mengatakan sangat penting memilih air yang sehat untuk dikonsumsi serta melestarikannya. Sebab jumlah air tawar di bumi hanya tiga persen dari total air. Di antara tiga persen itu, hanya 0,7 persen yang dapat digunakan untuk air minum.
Lalu di manakan sumber air yang terbaik? Menurut dia, sumber air minum yang terbaik pada umumnya berasal dari sumber air di sekitar pegunungan vulkanik. Karena sumber air pegunungan vulkanik relatif bebas pencemaran, mengandung mineral alami yang seimbang dan memenuhi syarat karakteristik sumber air tanah yang baik.
“Agar keberadaan air bersih layak dikonsumsi dapat tetap berkelanjutan, di antaranya dengan menjaga neraca air, melindungi hutan dan melestarikan lingkungan, dimulai dari kita sendiri sedari usia dini,” ujar Rektor UPN Veteran Yogyakarta ini kepada Republika.co.id, usai diskusi mengenai Memilih Air yang Baik dan peran Serta Kita dalam Menjaga Kelestarian Air, di Jakarta, belum lama ini.
Kalau di Indonesia sendiri, dia mengatakan, kondisi air ada yang baik dan tidak. "Tergantung daerahnya.Kalau di kota-kota besar terutama Jakarta, saya kira patut diragukan kualitasnya. Tapi di tempat-tempat lain yang masih cenderung ke arah pegunungan, pedesaan masih cukup layak,” ujarnya.
Kondisi air di Jakarta banyak tidak baik, akibat ada yang tercemar limbah. Sehingga airnya berubah warna menjadi hitam. Sayangnya air yang hitam ini sering digunakan warga untuk mencuci, mandi bahkan memasak. Hal ini terjadi di Jakarta Barat. Bukan hanya itu, Jakarta Utara airnya juga tidak baik, bahkan ada yang terasa asin karena memang dekat dengan laut.