REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin menurunkan berat badan? Selain berolahraga dan makan lebih banyak salad, Anda bisa mempertimbangkan untuk membersihkan dapur.
Lho, apa hubungannya? Rupanya, studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environment and Behavior menunjukkan bahwa seseorang lebih banyak makan ketika lingkungan di sekelilingnya berantakan.
Untuk menguji seberapa jauh kondisi sekitar memengaruhi kebiasaan makan kita, para peneliti dari Laboratorium Food and Brand di Cornell University menganalisis 101 mahasiswi. Sebagian ditempatkan di dapur yang rapi, dan sebagian lainnya di dapur yang benar-benar kacau, bising, dan berantakan.
Setelah itu, para peserta di kedua dapur diminta menuliskan kapan mereka merasa di luar kendali atau kontrol. Sementara menulis, para mahasiswa disiapkan banyak camilan, antara lain camilan sehat (wortel), sedikit sehat (kerupuk), dan tidak sehat (kue tinggi kalori).
Hasilnya, para perempuan di dapur berantakan makan kue tinggi kalori hampir dua kali lebih banyak daripada yang menulis di dapur bersih. Sementara, banyaknya wortel dan kerupuk yang dimakan tidak begitu terpengaruh.
"Berada di lingkungan yang kacau sambil merasa di luar kendali buruk bagi diet. Tampaknya, kondisi itu membuat orang-orang berpikir 'segala sesuatu di sini sangat di luar kendali, jadi mengapa saya tidak boleh?'," ungkap penulis utama studi, Lenny Vartanian, yang juga merupakan Profesor Psikologi di University of New South Wales, Australia .