REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Ketua Umum Federasi Olahraga Rekreasi-Masyarakat Indonesia (Formi) Hayono Isman mengatakan anak-anak usia 11 hingga 17 tahun di Indonesia rawan obesitas karena kurang olahraga.
"Penelitian satu lembaga internasional merilis bahwa anak-anak Indonesia tergolong kurang aktif atau kurang olahraga sehingga rawan obesitas dan penyakit lain," katanya saat melantik pengurus Formi Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Kamis.
Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) ini mengatakan, anak-anak Indonesia bisa saja menjadi pribadi yang cerdas, tapi rawan terserang penyakit. Sebab, saat masa pertumbuhan, mereka kurang gerak atau kurang olahraga.
Olahraga dan rekreasi masyarakat, menurutnya, bukan hanya soal olah fisik tapi juga berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan pariwisata hingga membangun karakter.
Tujuan pembentukan Formi sejak tahun 2000, menurut Hayono, sebagai wadah berhimpun induk-induk olahraga dan membantu mengembangkan induk-induk olahraga.
"Sebab ujung tombak Formi adalah induk-induk olahraga yang bisa dibentuk hingga ke tingkat desa untuk menciptakan masyarakat yang sehat, bugar dan kuat berkarakter," katanya.
Dalam Formi, tambah dia, sportifitas, harmoni, saling menghormati dan saling memperkuat menjadi yang utama, sementara medali menjadi nomor kesekian.
Ia juga menyinggung praktik kurang terpuji dalam dunia olahraga prestasi yang terbiasa membajak atlet dari luar daerah dengan iming-iming sejumlah uang.
"Praktik ini telah melunturkan nilai-nilai sportivitas dalam olahraga yang seharusnya menjadi ruh," katanya.
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti saat memberikan sambutan dalam pelantikan pengurus Formi Provinsi Bengkulu itu mengatakan harapannya dari kepengurusan baru tersebut, salah satunya menginventarisir olahraga tradisi yang ada di Bengkulu.