REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru dari University of California, San Fransisco (UCSF) menemukan bahwa makanan cepat saji (junk food) hanya menambah jumlah bakteri sampah atau bakteri tidak baik di dalam tubuh Anda.
Anda hobi makan kentang goreng cepat saji misalnya? Itu hanya melenyapkan bakteri baik dan menggantinya dengan bakteri jahat dalam tubuh Anda kurang dari 24 jam.
Suka atau tidak, ada jutaan mikroba hidup (microbiome) dalam tubuh Anda. Kebanyakan mereka berdiam di perut dan usus. Para ilmuwan kesehatan secara keseluruhan sepakat bahwa mikroba tersebut mempunyai fungsi beragam, mulai dari membantu pencernaan dan mencegah penyakit.
Tim peneliti dari UCSF menemukan kebiasaan makan junk food akan mengubah susunan microbiome dalam tubuh Anda. Pemimpin peneliti, C Athena Aktipis mengatakan bakteri dalam tubuh dapat memengaruhi jalur saraf yang menghubungkan perut dan otak.
Hal ini memerintahkan otak untuk mendeteksi makanan apa yang ingin Anda makan. Kebiasaan makan junk food bisa membuat Anda ketagihan. Otak Anda akan selalu memandang junk food sebagai makanan paling menarik.
"Mikroba-mikroba itu yang memanipulasi otak Anda jika ingin makanan tertentu. Jadi, jika usus Anda penuh dengan bakteri jahat, maka Anda akan terus ingin makan (junk food) lagi dan lagi," kata Aktipis, dilansir dari Prevention, Selasa (15/3).
Sejauh ini peneliti secara teoritis baru menemukan cara untuk merombak kembali susunan microbiome dalam tubuh Anda. Anda bisa meningkatkan jumlah bakteri sehat dengan cara rajin berolah raga atau mengonsumsi yoghurt.
Aktivis menambahkan sebuah penelitian melibatkan 120 ribu responden menunjukkan bahwa konsumsi yogurt bisa mengurangi jumlah bakteri jahat dengan memproduksi bakteri baik. Yoghurt merupakan sumber probiotik yang bisa mengubah komposisi microbiome menjadi positif.