REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu mitos yang juga menghantui perempuan adalah sulit hamil setelah menggunakan pil kontrasepsi. Dokter spesialis bidang obstetri dan ginekologi Boy Abidin mengatakan padahal pengguna pil kontrasepsi tidak perlu takut.
Boy mengatakan, efek pil kontrasepsi hanya 24 jam. "Jadi, kalau sudah siap hamil bisa disetop penggunaannya," kata Boy.
Boy melanjutkan, kombinasi hormon estrogen dan progestin akan memberikan efek kontrasepsi dan juga mempertahankan siklus menstruasi yang teratur. Progestin bisa memberikan efek non kontrasepsi termasuk pengobatan gejala emosional dan fisik dari sindrom pra menstruasi (PMS).
Boy mengatakan, bagi perempuan di bawah usia 35 tahun, pil kontrasepsi aman untuk digunakan. Meski begitu, ia mengingatkan untuk selalu memeriksa keadaan kesehatan sebelum mulai menggunakan pil kontrasepsi. "Tenaga medis adalah tempat konsultasi terbaik jenis pil apa yang tepat. Idealnya, gunakan pil kontrasepsi setelah lulus medical check up," kata Boy.
Agar pil kontrasepsi berfungsi efektif, kata Boy, mengonsumsi pil harus secara teratur. Ia mengatakan, meminum pil kontrasepsi tidak seperti obat sakit kepala yang hanya digunakan saat diperlukan. "Ada pasangan, si suami pulang setiap akhir pekan dan si istri minum pil ketika mau berhubungan saja. Itu tidak efektif," ujarnya.
Boy mengatakan, setiap perempuan berhak untuk mendapat informasi yang tepat terkait berbagai pilihan kontrasepsi. Ia berharap, dengan informasi berdasar fakta hasil kajian ilmu pengetahuan bisa membantu perempuan dalam memilih dan tidak terjebak dalam mitos-mitos seputar pil kontrasepsi.