REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang yang bermasalah dengan cuaca dingin. Terutama mereka yang hidup di negara empat musim dan harus berhadapan dengan suhu ekstrim saat salju turun.
Tapi ada orang yang benar-benar tersiksa saat musim dingin datang. Mereka adalah penderita sensitivitas tinggi terhadap suhu dingin.
Gejala umum dari fibromyalgia atau biasa yang disebut FMS (penyakit yang membuat penderitanya mengalami rasa sakit di sekujur tubuh) dan sindrom kelelahan kronis (ME/CFS) adalah sensitivitas tubuh terhadap dingin yang dapat membuat musim dingin menjadi sebuah pertempuran nyata. Dengan sedikit perencanaan, Anda dapat meringankan kondisi terburuk dari cuaca dingin.
Banyak peneliti percaya penyakit ini melibatkan sesuatu yang disebut Dysautonomia, yang berarti disregulasi dari sistem saraf otonom. Itulah yang mengendalikan homeostasis, menjaga hal-hal seperti detak jantung, pencernaan, dan suhu tubuh dalam parameter normal.
Dalam Dysautonomia, fungsi-fungsi otomatis bisa melenceng. Ketika kaki orang yang sehat dingin misalnya, sistem saraf otonom menendang agar terjadi reaksi, mengarahkan kembali aliran darah untuk menghangatkan daerah yang dingin. Selama situasi yang tidak ekstrim, tubuh harus mampu mengatasi pengaruh lingkungan. Dysautonomia membuat seseorang dengan FMS atau ME/CFS merasakan kaki dingin, namun tubuhnya tidak mampu beradaptasi dengan baik, sehingga kaki tetap dingin.
Bahkan ketika mengenakan kaus kaki tebal sekallipun tidak dapat membantu menghangatkan kaki. Nyatanya memang lingkungan memiliki dampak yang lebih besar pada tubuh. Pada beberapa orang, masalah ini mungkin cukup berat untuk dirasakan sendiri hal ini biasa disebut dengan sindrom Raynaud.