Jumat 29 Jul 2016 06:54 WIB

Mengapa Minuman Probiotik Botolnya Kecil?

Rep: MGROL 68/ Red: Indira Rezkisari
Minuman probiotik Yakult
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Minuman probiotik Yakult

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Siapa yang tidak kenal dengan produk minuman probiotik Yakult. Minuman yang berasal dari susu fermentasi yang mengandung bakteri baik  bernama L Casei Shirota Strain ini lama tersedia di Tanah Air. Namun, penasarankah mengapa ukuran botolnya sangat kecil?

Rasanya yang asam namun manis ini memang membuat siapa saja ketagihan untuk terus mengknsumsinya. Kemasannya yang terbilang mini yakni 65 ml membuat minuman ini cepat habis hanya dalam sekali tenggak.

Menurut Antonius Nababan selaku Direktur Marketing Communication dan Commercial PT Yakult Persada mengatakan kemasan minuman probiotik sengaja dibuat dalam kemasan kecil untuk menjaga kualitas agar minuman tersebut tidak mudah terkontaminasi.

“Pernah kita coba impor dari Malaysia dengan ukuran 88 ml tapi nggak bisa bertahan lama karena ketika diminum terus dibiarkan di ruangan terbuka dia akan terkontaminasi, jadi kualitasnya nggak akan bagus. Oleh karena itu dibuat kemasan kecil, biar sekali minum,” katanya, Kamis (28/7).

Meskipun sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, Antonius menjelaskan bahwa kebutuhan konsumsi susu di Indonesia masih terbilang rendah. Survei menyebut konsumsi susu masyarakat Indonesia di bawah dua liter pertahun per orang.

Padahal di negara maju seperti Singapura tingkat konsumsi susu masyarakatnya bisa mencapai 30 liter per orang per tahun. Faktor kebiasaan masyarakat Indonesia yang memang tidak lazim meminum susu setelah besar dan lebih memilih minuman teh atau kopi menjadi alasan rendahnya konsumsi susu nasional.

“Masyarakat kita lebih milih konsumsi produk tersier dibanding yang bermanfaat, lebih pilih yang punya rasa daripada yang punya manfaat. Kebiasaan ini yang seharusnya diubah,” kata Antonius.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement