REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG — Selain kasus penderita gizi buruk, kasus obesitas juga meningkat di Indonesia. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek, angka obesitas meningkat sebesar 15,9 persen dari sebelumnya 11 - 12%.
“Selain gizi buruk, obesitas saat ini harus menjadi perhatian yang serius, karena angka tersebut saat ini terus meningkat. Angka tersebut sudah masuk kategori waspada,” kata Menteri Nila Farid Moeloek usai menjenguk anak pasien obesitas Rizki Rahmat Ramadhan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Jumat (5/8).
Menurut Menkes, ada beberapa kasus obesitas yang ditemukan pada anak belakangan ini. Kebanyakan disebabkan karena ada kelainan. Berbagai jens makanan yang beredar saat ini pun dapat menjadi pemicu terjadinya obesitas jika tidak dapat mengontrolnya. “Seperti kasus-kasus gizi buruk, kasus obesitas pada anak perlu mendapat perhatian ekstra dari orang tua,” pesan Nila F Moeloek.
Cara yang paling ampuh dalam menghadapi kasus obesitas saat ini, kata Nilla, dengan perilaku yang normal, seperti cara memberikan makan yang normal dan benar. Menkes mengakui, kasus obesitas yang muncul saat ini menjadi suatu dilema bagi pemerintah. Selain menghadapi persoalan gizi buruk, pemerintah dihadapkan dengan beberapa kasus obesitas.
“Seperti obesitas pada Rizki perlu mendapat perhatian khusus, karena jika dilihat kasus obesitas yang terjadi pada Rizki usianya 11 tahun memiliki berat badan 119 kilogram, sudah overweight. Ini dari sisi media akan kita teliti,” katanya.
Menkes mengingatkan, obesitas menjadi permasalahan yang sudah mengancam kesehatan anak-anak di Indonesia. “Kehidupan perilaku pola hidup yang tidak seimbang, menyebabkan obesitas timbul pada anak."