REPUBLIKA.CO.ID,MEXICO CITY -- Polusi udara mungkin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penyakit Alzheimer. Hal itu diungkapkan seorang ilmuwan Universitas Otonomi Nasional di Meksiko (UNAM) dalam studi terbarunya.
Ilmuwan Clorinda Arias Alvarez, dari Institut Penelitian Biokimia di UNAM, menyoroti studi baru mengenai otak pada sebanyak 30 orang yang hidup dan meninggal di Mexico City. Dalam studi tersebut, diketahui adanya magnetit atau oksida besi yang dikeluarkan ke udara dari pembakaran bahan bakar pada otak yang ditelitinya.
Arias mengatakan, studi tersebut --yang dilakukan oleh Universitas Lancaster-- di Inggris tersebut sebagai temuan penting. "Sebab itu memperlihatkan partikel nano magnetit yang terdapat di otak berasal dari kendaraan bermotor; partikel itu menyebar ke atmosfir dan memasuki tubuh ketika zat tersebut dihirup melalui hidung," ujar dia dalam siaran pers yang dikutip Xinhua, Selasa (20/9).
Partikel itu dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit yang merusak ingatan dan akhirnya fungsi penting lain otak. Faktor resiko lain bagi Alzheimer's diduga berasal dari makanan yang mengandung gula dan lemak, dan gaya hidup yang tidak bergerak, kata Arias.
"Kami tidak mengetahui apa yang menciptakan zat tersebut, tapi kami tahu beta-amyloid meningkat bersama makanan yang kaya akan lemak dan gula. Sekarang temuan ini mengundang kami untuk mempelajari faktor polusi lingkungan hidup," kata Arias.
"Untuk menghindari Alzheimer's, orang harus makan makanan yang sehat, makanan yang rendah gula dan lemak, berolahraga, dan kini hidup di satu lingkungan hidup yang terlalu banyak polusi."