Rabu 01 Feb 2017 16:01 WIB

Pentingnya Deteksi Dini Kanker di Anak

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Anak-anak penderita kanker bermain dan belajar didampingi guru di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia, Jakarta.
Foto: Republika/Yasin
Anak-anak penderita kanker bermain dan belajar didampingi guru di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kanker dapat menyerang siapa saja baik pria maupun wanita dan tidak terkecuali anak-anak. Untuk itu, penting sekali bagi para orangtua melakukan deteksi dini kanker pada anak.

“Kanker pada anak timbul secara tidak terduga,” kata ahli kanker anak Prof. Dr. Djajadiman Gatot, Sp.A (K) dalam acara temu media Peringatan Hari Kanker Sedunia, di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (1/2).

Kemunculan sel kanker pada anak berbeda dengan orang dewasa yang kebanyakan dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Pada anak, sel kanker timbul karena anak sedang mengalami perkembangan pada anak. Sehingga, jika terdapat kelainan dalam tubuh anak juga akan cepat berkembang.

Menurut Djajadiman, ada beberapa jenis kanker yang kerap menyerang anak yaitu leukimia, retinoblastoma, neuroblastoma, limfoma malignum, osteosarkoma dan karsinoma nasofaring. Hingga kini, dari sekian banyak kanker yang dapat ditemui pada anak, baru satu jenis yang dapat dideteksi secara dini yakni kanker bola mata atau retinoblastoma.

Deteksi dini untuk retinoblastoma sendiri dinamakan ‘Tes Lihat Merah’. Pemeriksaannya bisa dilakukan seorang tenaga kesehatan dengan menggunakan alat yang disebut oftalmoskop.

Kendati demikian, untuk beberapa jenis kanker lainnya seperti leukimia dapat diwaspadai dengan memperhatikan tanda dan gejalanya. Anak yang terserang leukimia biasanya tampak pucat dan deman tanpa sebab yang jelas. Orangtua juga perlu mewaspadai jika anak mengalami pendarahan kulit dan penurunan berat badan. Gelaja lain dari leukimia yaitu anak terlihat lesu dan kerap mengeluh nyeri tulang.

Keluhan nyeri tulang juga bisa mengindikasi anak terkena kanker tulang atau osteosarkoma. Orangtua patut mewaspadai jika nyeri lebih terasa pada malam hari atau setelah beraktivitas. Selain itu, terlihat pembengkakan dengan warna kemerahan dan hangat ketika diraba pada daerah yang terasa nyeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement