REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan larut malam sering dikaitkan dengan segudang larangan untuk dihindari. Biasanya alasan yang diberikan karena berdekatan dengan jam tidur.
Padahal, jam tidur ternyata tidak memberikan efek yang besar dengan masalah makan ketika malam hari. Penelitian yang dilakukan Perelman School of Medicine di the University of Pennsylvania membuat studi yang melihat waktu makan lebih berpengaruh meski dengan jam tidur yang sama.
Penelitian itu melakukan sebuah riset yang melibatkan sembilan orang dewasa untuk mengubah kebiasaan makan malam. Periode pertama, mereka diminta untuk makan mulai dari pukul 08.00 hingga 19.00 selama delapan pekan. Setelah itu, mereka diminta untuk mengubah waktu makan mulai dari pukul 12.00 hingga 23.00. Kedua periode tersebut dilakukan dengan jam tidur yang tidak berubah.
Hasil yang didapatkan menunjukkan jika dengan waktu memuai makan lebih pagi akan membuat seseorang menutup makan lebih cepat pula. Kebalikannya, jika makan lebih siang, maka makan malam pun akan semakin larut.
"Makan di awal hari dapat membantu mencegah efek kesehatan kronis yang merugikan," kata peneliti menyimpulkan dikutip dari Indy100, Senin (5/6).
Makan larut malam dapat menyebabkan kenaikan berat badan, dan meningkatkan kadar insulin dan kolesterol lebih banyak dibandingkan dengan makan lebih pagi. Makan malam juga dapat berdampak negatif terhadap penanda hormonal yang berkaitan dengan penyakit jantung dan diabetes, serta metabolisme lemak.