Rabu 14 Jun 2017 09:25 WIB

Remaja Obesitas Berisiko Tinggi Komplikasi Penyakit

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Dorong anak bergaya hidup aktif agar terhindar dari obesitas.
Foto: Republika/Musiron
Dorong anak bergaya hidup aktif agar terhindar dari obesitas.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menjaga asupan makanan di usia remaja perlu dilakukan. Asupan yang masuk ke dalam tubuh diperlukan untuk proses pertumbuhan. Namun, jika asupan berlebihan dan tidak terkontrol bisa jadi memicu terjadinya obesitas.

Meski salah satu penyebab obesitas adalah karena faktor genetik, menurut dr. Reisa Broto Asmoro, obesitas juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor perilaku seperti pola makan yang tidak teratur, hingga depresi.

"Orang yang stress akan membutuhkan hormon endorfin untuk meningkatkan rasa senang. Untuk meningkatkan hormon ini biasanya orang stres akan cari makanan kesukaan seperti cokelat dan makan secara sembarangan," kata Reisa dalam acara Safari Ramadhan Indofood di Pondok Pesantren Putri Assyafiiyah, Jatiwaringin, Bekasi, beberapa waktu lalu.

Risiko obesitas semakin tinggi jika ditambah dengan kurangnya aktivitas olahraga. Obesitas di usia remaja dapat memicu komplikasi penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, kanker hingga kerusakan tulang.

Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan akan terjadi perubahan dalam keseimbangan metabolisme tubuh. Jika diusia muda seseorang telah terkena obesitas, maka akan lebih sulit baginya untuk kembali pada keseimbangan metabolisme yang normal.

Agar terhindar dari obesitas, menjaga pola makan dan asupan gizi seimbag harus dilakukan sejak usia muda. Hindari makanan yang mengandung lemak jahat seperti daging berlemak, keju, dan makanan goreng-gorengan.

Gantilah makanan berlemak jahat tersebut dengan makanan lemak baik yang bisa ditemukan pada buah-buahan seperti alpukat ataupun dari minyak zaitun. Perbanyak asupan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan.

 

Di samping itu, lakukan olahraga secara intens dan teratur 3 kali seminggu selama 30 sampai 40 menit. Sebaiknya pilih olahraga yang dapat menambah tinggi badan seperti voli dan basket dan hindari aktivitas angkat beban karena dapat memperlambat pertumbuhan tinggi badan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement