REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY menggelar deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara. Deteksi dilakukan melalui tes IVA dan (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Sadanis (Pemeriksaan Payudara Klinis).
Kegiatan berlangsung di Kantor Kemenag DIY, Selasa (3/10). Para peserta berasal dari lima Kantor Kemenag kabupaten/kota dan satu Kanwil Kemenag DIY.
“Ini merupakan Kanwil Kemenag pertama yang ada di Indonesia yang menyelenggarakan deteksi dini kanker serviks dan payudara,” kata Penanggungjawab Dokter Kanwil Kemenag DIY, Tejo Katon.
Menurutnya, peserta deteksi dini ini cukup membludak. Padahal dari BPJS dan puskesmas membatasi 100 peserta karena melihat kemampuan mereka. Maka itu pihaknya terpaksa membatasi dengan beberapa persyaratan.
Antara lain tidak sedang hamil dan menstruasi serta sehari sebelumnya tidak berhubungan suami istri. ‘’Dari 160 peserta di tingkat penyeleksian, kapasitas target pertama dan yang sudah terseleksi 149 peserta,’’ ujarnya.
Mereka yang mengikuti pemeriksaan adalah peserta BPJS Kesehatan, masih produktif (belum menopause), pernah melakukan hubungan seksual, dan tidak sedang haid atau hamil. ‘’Kalau ditemukan ada indikasi kanker bisa langsung di follow up dan dirujuk ke rumah sakit,’’ kata Tejo.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag DIY Muhammad Lutfi Hamid dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan upaya Kemenag DIY turut serta menyukseskan gerakan nasional yang diserukan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.