REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mutasi pada gen BRCA yang diturunkan oleh orang tua pada anak perempuan sudah diketahui dapat meningkatkan risiko ovarium. Namun, peneliti Amerika Serikat meyakini bahwa mutasi pada gen BRCA bukan satu-satunya faktor risiko kanker ovarium yang 'diwariskan' orang tua.
Belum lama ini, peneliti Amerika Serikat menemukan mutasi gen baru yang mungkin meningkatkan risiko kanker ovarium pada perempuan. Gen yang dicurigai adalah gen yang bernama MAGEC3. Dr Kevin Eng dan tim dari Roswell Park Cancer Institute menemukan gen ini pada kromosom X perempuan yang diturunkan dari ayah.
Dalam jurnal PLoS Genetics, tim peneliti mengatakan kasus kanker ovarium yang berkaitan dengan gen yang diwariskan oleh ayah cenderung muncul pada usia yang lebih dini dibandingkan kasus kanker ovarium yang berkaitan dengan gen yang diwariskan ibu. Mutasi pada kromosom X yang diwariskan ayah juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk memicu kanker ovarium pada anak perempuan.
"Polanya semua atau tidak sama sekali. Sebuah keluarga dengan tiga anak perempuan yang semuanya menderita kanker ovarium kemungkinan besar dipengaruhi oleh mutasi pada kromosom X yang diwarsikan (ayah) dibandingkan oleh mutasi BRCA," terang tim peneliti seperti dilansir BBC.
Peneliti dari Cancer Research UK Dr Catherine Pickworth menilai temuan ini menunjukkan bahwa risiko kanker ovarium pada anak perempuan tak hanya bisa diturunkan dari ibu, melainkan juga ayah. Menurut Pickworth, di masa depan temuan ini dapat menolong perempuan yang memilki riwayat keluarga kanker ovarium untuk lebih memahami risiko kanker ovariumnya sendiri.
"Ini penting karena kanker ovarium seringkali terdiagnosis ketika sudah stadium lanjut di mana lebih sulit untuk diterapi," lanjut Pickworth.
Senada dengan Pickworth, Chief Executive Target Ovarian Cancer Annwen Jones mengatakan temuan ini akan sangat bermanfaat di masa depan. Dengan ditunjang beberapa penelitian lebih lanjut, temuan ini akan memberi kemajuan signifikan terhadap pencegahan kanker ovarium. "Menyelamatkan ribuan kehidupan," ujar Jones.
Penelitian lebih lanjut terkait peran mutasi gen MAGEC3 terhadap kanker ovarium dibutuhkan untuk mengetahui beberapa hal yang lebih mendasar. Beberapa di antaranya adalah untuk memastikan identitas gen dan juga fungsi dari gen tersebut.