Kamis 05 Jul 2018 14:10 WIB

Granola Sehat untuk Sarapan

Granol tidak hanya menawarkan rasa yang lezat.

Rep: Santi Sopia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Granola.
Foto: Wikipedia
Granola.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia belum seluruhnya familiar dengan camilan granola. Untuk sarapan, nasi juga masih banyak menjadi pilihan utama.

Umumnya, granola dikonsumsi kaum urban yang relatif bergaya hidup modern. Faktanya granola tidak hanya menawarkan rasa yang lezat, tetapi juga jaminan makanan menyehatkan.

Ahli Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ali Khomsan mengatakan untuk mempopulerkan granola di Tanah Air memang masih perlu upaya ekstra keras. Sebab kebiasaan sarapan nasi di kalangan masyarakat masih tinggi.

"Tetapi melalui edukasi, dengan menunjukkan kesehatan granola atau sereal akan merupakan upaya bagus dan menggugah agar menghilangkan habit terlalu banyak makan nasi," kata Ali kepada Republika.co.id, Kamis (5/7).

Ali menambahkan granola tentu bisa menjadi pilihan sarapan sehat. Ini dikarenakan granola mengandung karbohidrat, tidak terlalu banyak lemak atau sesuatu yang berbau makanan cepat saji alias junk food.

Pemanis umum yang biasa dicampurkan untuk granola adalah masu atau gula merah. Lagipula, kata dia, kalau sarapan terlalu manis menjadi kurang enak, apalagi untuk sarapan.

Sepanjang tidak terlalu manis, granola sangat bisa menjadi pilihan sarapan lezat nan sehat. "Sebagai sarapan, cukup memeunuhi syarat-syarat gizi yang baik," tuturnya.

Granola pada dasarnya berisi campuran biji-bijian, kacang-kacangan, oat hingga sereal. Kacang-kacangan ini juga menjadi sumber protein granola. Sedangkan oat, gandum, jagung dan madu juga pilihan gizi yang bagus untuk sarapan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement