REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Migrain bisa menjadi salah satu penyakit yang sulit ditangani. Dalam kasus ekstrim, penderita migrain mengalami mual, muntah, tekanan pada mata, dan peka terhadap suara serta cahaya.
Menurut studi oleh Pusat Kesehatan Akademis Universitas Cincinnati 2016 mengkonsumsi makanan olahan tinggi nitrit atau monosodium glutamate (MSG) dan banyak mengkonsumsi alkohol dapat memicu migrain. Sementara itu, konsultan pengobatan internal Fortis Hospital, Dr Joydeep Ghosh mengatakan migrain banyak dialami oleh orang-orang yang tinggal di kota metropolitan.
“Jumlah stres yang berlebihan, tekanan kerja, kehidupan malam, kurang tidur jauh lebih dominan di kota-kota metropolitan,” ujar Ghosh, dilansir dari Indian Express, akhir pekan ini.
Penderita migrain sering meminum obat untuk meredakan penyakitnya. Tetapi sebenarnya ada beberapa perubahan gaya hidup yang membantu meredakan migrain.
Makan teratur, tetap terhidrasi dan mengkonsumsi setidaknya delapan gelas per hari, serta membatasi asupan kafein bisa membantu mengurangi migrain. Para ahli juga menyarankan konsumsi makanan kaya magnesium seperti sayuran berdaun hijau (bayam dan kale), buah-buahan (buah ara, alpukat, pisang, dan raspberry), tumbuhan polong (kacang hitam, buncis, dan kacang merah), makanan laut (salmon, mackerel, tuna), dan sayuran seperti kacang polong, brokoli, kubis, kacang hijau, artichoke, asparagus, dan Brussels sprouts.
Selain itu, mengkonsumsi makanan kaya kalsium seperti kacang kedelai, white beans, kacang-kacangan, almond, whey protein dan makanan yang kaya karbohidrat kompleks serta serat. Tak ketinggalan makanlah buah-buahan non sitrun seperti ceri, cranberry, pir, dan plum. Kurangi konsumsi apel, pisang, persik, dan tomat.