REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan nutrisi, Dr. Matthew Lantz Blaylock, PhD. mengungkapkan, konsumen perlu jeli memilih produk yang akan dikonsumsi keluarga. Termasuk untuk pemilihan produk susu.
Masalahanya, ada berbagai macam jenis susu diantaranya Ultra High Temperature (UHT) dan pasteurisasi. Konsumen kerap bingung memilih yang terbaik dari beragam jenis susu.
"Susu segar yang didapat dengan proses pasteurisasi adalah jenis susu paling baik yang dianjurkan untuk konsumsi sehari-hari karena proses pasteurisasi membuat susu segar aman dikonsumsi dengan mempertahankan kualitas, tanpa mengurangi vitamin dan mineral yang membuat susu penting untuk pola makan yang seimbang dan sehat," kata Matthew di Jakarta, belum lama ini.
Namun, susu pasteurisasi hanya bisa bertahan di luar lemari pendingin selama 3-4 jam sehingga tidak bisa dengan mudah dibawa ke mana-mana untuk waktu yang lama. Oleh karena itu dihadirkan proses Ultra High Temperature yang mampu membunuh bakteri, dan spora di dalam susu. Susu UHT memungkinkan disimpan di suhu ruangan dalam jangka waktu beberapa bulan.
Untuk memastikan susu UHT yang dikonsumsi merupakan susu dengan kualitas terbaik, Matthew menganjurkan agar konsumen memeriksa dengan teliti sumber dari susu UHT tersebut. Pilihlah susu UHT yang dibuat hanya dari susu segar murni.
Pada susu UHT proses sterilisasi dengan memanaskannya hanya butuh waktu singkat sekitar 1-2 detik. Suhu yang digunakan melebihi 135 derajat celcius atau 275 fahrenheit, yaitu suhu yang diperlukan untuk membunuh spora dalam susu. Sedangkan pasteurisasi hanya dipanaskan 72C untuk setidaknya selama 15 detik.
"Untuk kandungan kalorinya tergantung dari variasi susu, biasanya antara susu UHT dengan pasteurisasi memiliki jumlah yang sama," ujar Matthew.
Sedangkan jumlah kalsium yang dimiliki oleh susu UHT dan pasteurisasi sama jumlahnya. Kemudian kandungan folat pada susu UHT lebih sedikit jika dibandingkan dengan susu pasteurisasi.