Senin 05 Nov 2018 13:15 WIB

Kopi Panas Lebih Menyehatkan daripada Kopi Dingin

Konon kopi panas lebih kaya antioksidan dibanding kopi dingin.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Kopi panas.
Foto: Pixabay
Kopi panas.

REPUBLIKA.CO.ID, PHILADELPHIA -- Bagi para pecinta kopi, pergantian musim kadang memengaruhi kebiasaan minum kopinya. Di hari yang panas mereka menyukai kopi dingin atau es kopi. Sedangkan ketika hawa menggigil, pilihan jatuh pada secangkir kopi panas.

Sebuah studi menyebut kopi panas cenderung lebih menyehatkan daripada kopi dingin. Hasil penelitian yang dimuat di jurnal Scientific Reports mengungkapkan perbandingan keasaman dan antioksidan pada kopi panas dan dingin. Studi yang dilakukan ilmuwan dari Thomas Jefferson University di Philadelphia itu menunjukkan kopi panas punya kandungan antioksidan lebih banyak.

Baca Juga

Antioksidan tersebut yang selama ini digembar-gemborkan sebagai manfaat minum kopi. Antioksidan menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kematian dini.

"Dalam jumlah yang moderat, studi menunjukkan kopi bisa sangat berguna menjaga kesehatan. Kopi panas punya kandungan antioksidan lebih banyak daripada kopi dingin," kata Megan Fuller, asisten profesor bidang kimia yang menjadi anggota tim studi dikutip dari Health.

Kendati demikian Fuller dan rekan setimnya, Niny Rao, menyatakan dibutuhkan riset lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh lain antara kopi panas dan dingin pada kesehatan. Fuller dan Rao juga menemukan keasaman pada kopi panas dan dingin ternyata sangat mirip.

Selama ini kopi panas dianggap lebih asam daripada kopi dingin. Oleh karenanya, kopi dingin dinilai lebih aman bagi lambung dan pencernaan. Namun dari penelitian mereka anggapan itu dipatahkan.

Tetapi Anda yang menyukai kopi dingin tak perlu khawatir. Menurut profesor nutrisi Frank Hu dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, kopi dingin tetap mengandung antioksidan. Selain itu bagi lidah sebagian orang kopi dingin terasa lebih nikmat. Sehingga, mengurangi keinginan untuk menambah krim, susu, atau gula.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement