Rabu 14 Nov 2018 05:17 WIB

Inggris Soroti Gula Berlebihan di Milkshake dan Freakshake

Jumlah kalori yang ditemukan melebihi enam kali anjuran gula harian.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
Freakshake
Foto: ist
Freakshake

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok kampanye Action on Sugar di Inggris menuntut pelarangan freakshaek dan milkshake yang tinggi kalori. Survei dari kelompok tersebut mencatat jumlah gula yang terkandung pada milkshake yang dijual di restoran dan toko makanan cepat saji di Inggris.

Dari penemuan survei mencatat bahwa freakshake mengandung kadar gula dan kalori yang luar biasa tinggi. Freakshake merupakan varian milkshake yang di dalamnya mengandung cokelat, manisan, kue, krim, dan saus manis.

The Toby Carvery Unicorn Freakshake berada di puncak survei tertinggi dengan 39 sendok teh gula atau 1.280 kalori.

Angka itu lebih dari setengah jumlah kalori yang disarankan harian untuk orang dewasa dan lebih dari enam kali jumlah gula yang direkomendasikan untuk anak usia tujuh hingga 10 tahun. Jumlah kalori tersebut juga setara dengan minum lebih dari empat kaleng soda.

Yayasan Jantung Inggris menghitung usia rata-rata 25 tahun membutuhkan joging selama hampir tiga jam atau setidaknya mengeluarkan keringat selama lima jam untuk membakar kalori.

Para peneliti juga menemukan bahwa banyak milkshake atau minuman kemasan lain mengandung lebih dari setengah jumlah kalori yang disarankan harian untuk orang dewasa.

Mereka mengatakan, dari 46 produk yang termasuk dalam survei dengan pelabelan nutrisi yang tersedia secara daring, semua produk itu akan menerima label merah atau penanda tinggi untuk kadar gula per porsi yang berlebihan.

Action on Sugar terdiri dari spesialis yang peduli dengan gula dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kelompok tersebut menyerukan pelabelan nutrisi berwarna terang di seluruh menu.

Sementara, pemerintah Inggris kini tengah membahas isu pentingnya label kalori produk.

Public Health England (PHE) diketahui memiliki program pengurangan gula sebagai bagian dari rencana pemerintah menekan obesitas anak. Upaya ini merupakan hal yang menantang bagi pebisnis untuk memotong kandungan gula hingga 20 persen pada tahun 2020 dan milkshake termasuk dalam hal itu.

Ketua Action on Sugar, Graham MacGregor yang juga merupakan profesor Kedokteran Kardiovaskular di Universitas Queen Mary London, mengatakan langkah tersebut belum cukup jauh. "Minuman berkalori sangat tinggi ini, jika dikonsumsi setiap hari, akan menyebabkan anak-anak menjadi gemuk dan menderita kerusakan gigi, itu tidak dapat diterima," katanya seperti dilansir BBC.

"Milkshake berkalori tinggi ini perlu dikurangi segera di bawah 300 kkal per porsi," tambah dia.

Kawther Hashem, seorang peneliti di Action on Sugar yang berbasis di Queen Mary, mengatakan cukup mengejutkan informasi mengenai kadar gula dalam kemasan disembunyikan dari konsumen. Oleh karena itu, orang akan berjuang untuk menemukan label nutrisi.

"Ini adalah waktu bagi pemerintah memperkenalkan undang-undang untuk memaksa perusahaan untuk lebih transparan tentang apa yang ada di produk mereka," kata dia.

Kepala ahli gizi di PHE, Alison Tedstone mengatakan, industri makanan dan minuman, termasuk restoran, produsen dan pengecer, memiliki peran penting dalam membantu mengatasi obesitas. Caranya yakni, kata dia, dengan mengurangi jumlah gula yang dibeli dan dikonsumsi.

"Kami berharap dapat melihat mereka melangkah ke tantangan terbesar era ini," tambah dia.

Action on Sugar juga melihat milkshake yang dijual supermarket dan menemukan bahwa 90 persen dari 41 produk yang disurvei akan menerima label merah atau tinggi untuk kadar gula yang berlebihan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement