Kamis 15 Aug 2019 01:00 WIB

Kurang Aktivitas Tingkatkan Kasus Diabetes Melitus

Peningkatan kemakmuran dan kurangnya aktivitas fisik bisa sebabkan diabetes melitus

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pria melakukan pengetesan kadar gula darah atau diabetes.
Foto: EPA
Pria melakukan pengetesan kadar gula darah atau diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hasil penelitian Guru Besar Universitas Andalas (Unand) Ilmu Biokimia, Eti Yerizel, menemukan korelasi antara peningkatan kemakmuran dan kurangnya aktivitas fisik dengan diabetes. Menurutnya peningkatan kemakmuran dan kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab meningkatnya kasus diabetes melitus tipe 2.

"Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang menjadi persoalan di bidang kesehatan saat ini, selain prevalensi meningkat penyakit ini menyebabkan kerusakan hampir seluruh jaringan tubuh," katanya di Padang, Rabu (14/8).

Baca Juga

Ia menyampaikan hal itu pada orasi ilmiah pengukuhan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Biokimia di Fakultas Kedokteran Unand. Orasi bertema Efek Stres Oksidatif pada Hiperglikemia Terhadap Makromolekul dan Beberapa Faktor Anterogenik Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

Mengacu pada Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, diabetes melitus merupakan penyakit menahun dengan sekumpulan gejala pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin. "Diabetes melitus tipe 2 penyebabnya bervariasi mulai dari resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif," ujarnya.

Menurut Eti efek stres oksidatif pada diabetes melitus tipe 2 akan berefek pada kerusakan beberapa senyawa. Selanjutnya akan merusak metabolisme sehingga menimbulkan reaksi komplikasi berupa kerusakan jaringan.

Oleh sebab itu penting adanya keseimbangan senyawa dalam tubuh manusia mulai dari oksidan, antioksidan, hingga kadar gula darah agar terhindar dari hiperglikemia. Ia menilai pola makan, faktor genetik, dan gaya hidup merupakan penyebab timbulnya hiperglikemia.

"Penggunaan berbagai tanaman herbal dapat dijadikan sebagai antioksidan seperti rosella, buah naga, buah mengkudu, mahkota dewa, dan buah merah," jelas Eti. Selain itu, keseimbangan pola makan, antioksidan, dan aktivitas tubuh dapat berperan mencegah hiperglikemia sehingga tidak menimbulkan diabetes melitus tipe 2.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement