REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stamina atau performa seorang pria tentu berhubungan dengan hormon. Salah satu yang berperan besar adalah hormon testosteron.
Hormon testosteron mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Namun penurunan testosteron juga bisa dipercepat karena beberapa faktor. Apa saja musuh testosteron?
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utama testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur pada betina, walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh zona retikularis korteks kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid anabolik.
Menurut Praktisi Kesehatan Holistic dan Homeopath, Tjokorda Gede Kerthyasa, musuh-musuh testosteron secara umum adalah kimiawi dari obat-obatan maupun dari pestisida, plastik, kontaminasi perindustrian, herbisida dan lainnya. Selain itu, makanan seperti makanan instan, gula, dairy food, minyak yang kualitas kurang baik, minyak trans fatty acid, gluten dan telur non-organik juga mempengaruhi.
Bahkan beberapa jenis makanan seperti kedelai, tempe, tahu dan susu kedelai yang berlebihan juga bisa menjadi musuh testosteron.
Ia menambahkan daging-daging yang menggunakan hormon, yang seperti kebanyakan daging ayam sekarang sudah disuntik hormon supaya lebih gemuk dan sebagainya, turut berpengaruh ke testosteron.
Sementara dan dari segi gaya hidup, penurunan testosteron bisa disebabkan oleh stres yang tinggi, serta kurang olahraga. Hormon katanya bekerja di tubuh seperti lingkaran.
"Dia feed back system jadi seperti masuk lingkaran setan, kalau tidak olahraga, testosteron menurun. Kalau kita olahraga testosteron meningkat. Jadi tubuh itu harus dilatih terus," ujarnya di sela acara peluncuran suplemen pria Herbamojo di Jakarta belum lama ini.
Selain itu, gaya hidup modern seperti kebanyakan duduk, kebanyakan lihat ponsel, komputer, dan lain sebagainya juga akan mempengaruhi kadar testosteron pada pria.