Selasa 29 Oct 2019 03:00 WIB

Serangan Strok pada Usia Muda Meningkat

Stroke kini mulai menyerang usia muda di bawah 40 tahun dengan yang termuda 35 tahun.

Red: Nur Aini
Stroke (ilustrasi)
Foto: AP
Stroke (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit stroke yang dapat menyebabkan kelumpuhan sebagian atau seluruh anggota tubuh dan biasanya diderita oleh lansia kini mulai menyerang usia muda di bawah 40 tahun.

"Stroke di beberapa referensi terakhir trennya naik pada usia muda dan usia produktif," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Cut Putri Arianie di gedung Kemenkes Jakarta, Senin (23/10).

Baca Juga

Cut mengungkapkan usia seseorang terkena penyakit stroke paling muda adalah 35 tahun, sementara yang tertua di usia 75 tahun. Cut menjelaskan ada kemungkinan penyakit stroke menyerang orang dengan usia lebih muda.

Dokter spesialis saraf dari RS Cipto Mangunkusumo yang juga Sekretaris Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr Al-Rasyid Sp.S(K) mengatakan stroke lebih sering menyerang laki-laki usia muda ketimbang jenis kelamin perempuan. Sementara untuk perempuan dan laki-laki memiliki risiko yang sama terkena stroke saat lanjut usia.

Salah satu pasien RS Pusat Otak Nasional yang hadir di acara temu media terkait Hari Stroke di Kemenkes, Iwan mengaku terkena stroke saat usianya 44 tahun. Dia menceritakan terserang stroke saat sedang tertidur di malam hari yang menyebabkan tangan kanannya tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Iwan mengatakan dirinya memang sudah lama mengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit stroke.

Sementara, salah satu pasien RSPON lainnya Suherni mengisahkan dirinya terserang stroke di usia 43 tahun saat sedang bercengkrama dengan kerabatnya. Suherni mengaku tidak pernah mengecek kondisi kesehatan dan merasa baik-baik saja saat pertama kali terserang stroke.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi penyakit stroke di Indonesia mencapai 10,9 orang per 1.000 penduduk. Prevalensi stroke di DKI Jakarta mencapai 12,22 per 1.000 penduduk.

Faktor risiko penyakit stroke adalah hipertensi, diabetes, sakit jantung, kurang aktivitas fisik, pola makan buruk, genetik, merokok, dan konsumsi alkohol. Faktor risiko paling tinggi yang menyebabkan stroke adalah tekanan darah tinggi yang bisa berpengaruh sampai 60 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement