REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Universitas Duke, Amerika Serikat, menghasilkan temuan metode dalam memperbaiki tulang yang mengalami kerusakan. Mereka menemukan aplikasi dalam produk medis seperti perban yang dapat terurai secara alami, pelapis implan, atau cangkok tulang.
Dilansir dari Indian Ekspress, peneliti merekayasanya dengan mengikatkan perban dan bantuan molekul ‘pro-penyembuhan’ di bagian tubuh seseorang yang mengalami patah tulang. Ini akan menjadi sebuah kemajuan karena perban dapat menjadi cara baru dalam mempercepat proses penyembuhan tulang secara alami.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Advanced Material ini mencatat bahwa perban membantu mempercepat pembentukan pembuluh darah pada tikus dan dapat mempercepat perbaikan tulang dalam waktu tiga pekan. Penemuan ini didasarkan pada temuan sebelumnya bahwa biomaterial yang terbuat dari kalsium fosfat kimia, dapat mendorong perbaikan dan regenerasi tulang.
Salah satu penulis penelitian ini, Shyni Varghese dari Duke University, telah menemukan bahwa biomolekul adenosine memainkan peran yang sangat besar dalam memacu pertumbuhan tulang. Varghese dan timnya mendapati bahwa ‘obat’ dalam tubuh yang ampuh dalam penyembuhan cedera tulang ialah molekul adenosine pro-healing. Meski cepat dimetabolisme oleh tubuh, tetapi molekul adenosine pro-healing tidak bertahan lama.
''Adenosine ada di seluruh tubuh dalam tingkat rendah dan memiliki banyak fungsi penting yang tidak ada hubungannya dengan penyembuhan tulang. Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, kami harus menemukan cara untuk menjaga agar adenosine terlokalisasi pada jaringan yang rusak dan pada tingkat yang sesuai,” kata Varghese.
Jadi, para peneliti merancang perban biomaterial yang bisa diaplikasikan langsung ke tulang yang patah. Perban itu berisi molekul boronat untuk merangsang adenosine dalam tubuh. Ikatan antar molekul tidak bertahan lama karena perban memungkinkan pelepasan adenosine secara lambat tanpa bahan kimia alami yang terakumulasi di tempat lain dalam tubuh.
Dalam studi saat ini, para peneliti telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa biomaterial berpori yang digabungkan dengan boronat itu mampu menangkap gelombang lokal adenosine akibat cedera.
Mereka menerapkan perban yang telah disiapkan khusus untuk menangkap adenosine dalam tubuh. Alternatif kedua, perban yang diterapkan dengan adenosine ke fraktur tibia pada tikus.
Studi tersebut mencatat bahwa setelah lebih dari sepekan, tikus yang diobati dengan kedua jenis perban itu sembuh lebih cepat daripada tikus dengan perban tanpa molekul penangkap adenosine.
Dan setelah tiga pekan, semua tikus dalam penelitian menunjukkan penyembuhan. Mereka yang dirawat dengan salah satu dari perban adenosine, menunjukkan pembentukan tulang lebih baik, volume tulang lebih padat, dan perkembangan pembuluh darah lebih baik.
Menurut para peneliti, perban adenosine tidak hanya meningkatkan penyembuhan. Tetapi, perban juga mampu bekerja memerangkap adenosine asli.