REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ibu di China melahirkan dalam kondisi tengah terinfeksi virus corona jenis baru atau 2019-nCoV. Bagaimana kabar bayinya.
Ibu itu merasa sangat lega mendapati bayi perempuannya sehat. Ibu yang tidak disebutkan namanya itu melahirkan pada 30 Januari 2020, tak lama setelah ia didiagnosis positif terjangkit virus corona.
Ibu tersebut terinfeksi virus 2019-nCoV setelah melakukan kontak dengan kerabat yang terjangkit penyakit akibat virus corona setelah kembali dari Wuhan, China. Wanita itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Harbin di Heilongjiang dan dokter memutuskan untuk melakukan operasi caesar.
"Pasien gelisah ketika kami membawanya ke ruang operasi. Dia baru saja diberi tahu tentang diagnosis yang terkonfirmasi, jadi dia mengkhawatirkan anaknya. Selain itu, ia tidak didampingi oleh anggota keluarga, karena semua telah dikarantina," kata Dr Yu Dan, seorang dokter kandungan yang membantu wanita itu melahirkan.
Dilansir Fox News, Rabu (5/2), bayi itu lahir sehat dan ditempatkan di ruang isolasi. Sang bayi dan ibunya juga dalam kondisi stabil. Bayi itu sudah dua kali dites coronavirus, namun hasilnya negatif. Tetapi sebagai antisipasi, bayi akan tetap di bawah pengawasan selama 14 hari.
“Bayi ini adalah kasus khusus," kata Zhao Huaxian, kepala pediatri rumah sakit.
"Kekhawatiran pertama kami adalah infeksi penularan secara vertikal, jadi kami mengambil tindakan pencegahan dan menempatkannya di bawah pengawasan sepanjang waktu," kata Huaxian.
Sejauh ini, 99 persen kasus virus korona terpusat di China, namun sekitar 150 kasus telah dilaporkan di 25 negara. Dua kematian virus corona kini telah dilaporkan di luar China, satu terjadi di Filipina dan satu lagi di Hong Kong. Jumlah kasus yang dikonfirmasi sekarang, telah melampaui kasus wabah SARS 2002-2003, di mana 8.096 orang terinfeksi dan 744 kematian terjadi di seluruh dunia.