Senin 16 Sep 2019 10:01 WIB

Cara Menyimpan Sambal Tetap Awet

Bekukan sambal dalam ukuran kecil agar sambal awet hingga sebulan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Beragam sambal khas Indonesia
Foto: Republika/Fakhtar Khairon Lubis
Beragam sambal khas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sambal merupakan pelengkap makanan yang sangat sulit dipisahkan dari lidah orang Indonesia. Menyimpan sambal tapi bisanya tidak bisa dilakukan hingga waktu yang cukup lama, sedangkan membuatnya membutuhkan sedikit usaha.

Untuk mengakalinya Chef Yuda Bustara berbagi trik. Sambal bisa lebih tahan lama dengan cara membekukannya. Cukup taruh di lemari pembeku, maka sambal bisa tahan hingga satu bulan lamanya.

Baca Juga

"Saya buat saya taruh kecil-kecil di cetakan es, ini bisa sebulan. Kalau mau makan tinggal dipanaskan," kata Chef Yuda.

Cukup panaskan sambal dengan takaran kecil itu, maka sisa sambal lainnya akan tetap terjaga dan tersimpan tahan lama. Namun, Chef Yuda mengingatkan, setelah menghangatkan sambal kembali, maka harus langsung dihabiskan dan tidak disimpan ulang.

"Kalau  sudah meleleh tidak bisa dibekukan lagi ya, nanti teksturnya bisa hancur," ujar lulusan Taylor’s College dan Universite Le Mirail School of Hospitality & Tourism Malaysia.

Sedangkan sambal yang hanya ditaruh di lemari pendingin biasanya, menurut Chef Yuda, hanya akan bertahan satu minggu. Untuk itu, sebaiknya memanfaatkan bagian pembeku untuk membuat sambal tetap awet.

Cara tersebut bisa digunakan segala jenis sambal yang sering dibuat di rumah. Contoh saja sambal balado, sambal terasi, hingga sambal matah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement