REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepribadian orang dewasa terbentuk dari bagaimana dia dibesarkan sejak kecil. Setiap orang memiliki inner child, jiwa kanak-kanak dalam diri, yang bisa jadi memiliki masalah yang belum terselesaikan.
Pakar psikoterapi Nicole LePera menyarankan sebuah cara untuk menyembuhkan jiwa kanak-kanak yang terluka itu. Terapi reparenting atau pengasuhan kembali dapat mengupayakan kesembuhan inner child tersebut.
Pengabaian, rendahnya harga diri, kodependensi, dan kurangnya cinta diri bisa menjadi manifestasi dari inner child yang terluka. Reparenting dirancang berdasarkan model terapeutik yang memahami pentingnya keterikatan di masa awal kehidupan.
Terapi ini sangat efektif untuk mereka yang pernah mengalami trauma masa kanak-kanak seperti pelecehan, penelantaran, atau kekerasan. Praktik itu pun bisa dimanfaatkan semua orang karena tidak ada orang tua yang sempurna.
Sebagian orang tua justru tidak memiliki batas sehingga berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan mendasar anak-anak. Hal tersebut bisa disebabkan ketidakmatangan emosional atau trauma diri yang belum terselesaikan.
"Kebutuhan sebagai anak-anak adalah untuk dilihat, didengar, dan bisa mengekspresikan siapa dirinya," kata LePera yang juga merupakan pendiri The Holistic Psychologist, seperti dikutip dari laman Well and Good, Jumat (20/12).
Terapi reparenting bisa dilakukan secara mandiri dengan tiga langkah mudah. Pertama, ketahui kebutuhan diri sendiri. Prosesnya akan berbeda bagi tiap orang karena semua individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Langkah kedua, isi ruang kosong antara apa yang Anda miliki dan apa yang Anda butuhkan. Berikan kepada diri sendiri kebutuhan emosional yang dulu tidak didapatkan dari orang tua, misalnya validasi emosi, batasan, maupun fleksibilitas.
Tahapan terakhir, buat perwujudan fisik dari inner child. Misalnya, memelihara hewan peliharaan yang menjadi cerminan berbagi cinta tanpa syarat. Hal sederhana lain yaitu melakukan sesuatu untuk diri sendiri yang membuat Anda merasa bahagia dan istimewa.
Selalu ingat bahwa menerapkan reparenting untuk diri sendiri adalah sebuah proses dan perjalanan. Ketika memulainya mungkin menakutkan atau aneh, tetapi tetaplah berkomitmen untuk mempelajari siapa diri Anda dan mengapa Anda demikian adanya.