Selasa 31 Dec 2019 20:36 WIB

Resolusi Penting 2020 untuk Pengasuhan Anak (bagian 2)

Buat resolusi untuk memiliki kesabaran yang cukup untuk mendengarkan anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Dwi Murdaningsih
Buat resolusi untuk memiliki kesabaran yang cukup untuk mendengarkan anak. Foto: Orang tua perlu membekali anak dengan berbagai wawasan, termasuk mengenai kecerdasan finansial (Ilustrasi mengobrol dengan anak)
Foto: Pixabay
Buat resolusi untuk memiliki kesabaran yang cukup untuk mendengarkan anak. Foto: Orang tua perlu membekali anak dengan berbagai wawasan, termasuk mengenai kecerdasan finansial (Ilustrasi mengobrol dengan anak)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian besar orang memiliki resolusi menuju tahun baru. Berikut adalah beberapa resolusi pengasuhan untuk tahun baru 2020 guna membangun ikatan yang lebih baik dengan anak, dilansir laman Indian Express, Selasa (31/12).

Luangkan waktu untuk perawatan diri

Baca Juga

Keletihan orang tua tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental, tetapi juga memengaruhi hubungan ortu dengan anak. Di tengah semua komitmen ortu, pastikan untuk menghabiskan "waktu-saya atau me time" untuk bersantai dan meremajakan. Tidur nyenyak, menonton film, merencanakan hari bersama teman-teman atau ikut serta dalam kegiatan yang benar-benar membuat ortu senang juga patut dicoba.

Lebih banyak membaca

Membaca bisa menjadi cara yang baik untuk menjauhkan anak-anak dari layar. Ambil buku gambar yang menarik atau fiksi lain dan bacakan untuk anak-anak sebelum tidur.

Bepergian dengan keluarga

Selain memberikan kesempatan untuk menghabiskan waktu keluarga, membawa anak-anak ke tujuan baru dapat membuka pandangan dunia dengan memperkenalkan mereka ke berbagai lingkungan, budaya dan tradisi. Baik itu liburan akhir pekan atau liburan panjang, manfaatkan perjalanan bersama anak-anak dan kenalkan mereka pada hal-hal baru, mulai dari keindahan alam, orang-orang hingga makanan. Jangan lupa untuk mengajari mereka cara menjadi pelancong yang bertanggung jawab.

Jangan menjadi orang tua helikopter

Jika Anda menjadi terlalu obsesif sebagai orang tua, sekarang saatnya untuk berhenti. Seperti halnya Anda mencintai dan merawat anak Anda, menjadi terlalu protektif dapat merusak perkembangan mereka secara keseluruhan.

Anak bisa gagal menjadi mandiri dan belajar keterampilan dasar dewasa. Tentu saja ortu perlu membimbing anak dalam setiap langkah tetapi juga harus menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu atas nama anak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement