Senin 10 Apr 2017 09:40 WIB

Wonderful Indonesia Raih The Best Booth Marine and Diving di Jepang

Diving Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Diving Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kabar gembira datang dari negeri Sakura Jepang. Itu setelah, Kementerian Pariwisata (kemenpar) sukses menorehkan prestasi ciamik dengan menyabet gelar The Best Booth Marine and Diving dalam ajang pameran Marine Diving Fair, yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, sejak tanggal  7-9 April 2017.

Penghargaan tersebut langsung diterima oleh Kepala Bidang Pameran Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Ricky Fauzi. Penghargaan langsung diserahkan oleh President Marine Art Center, Itsumi Tateishi, 9 April 2017 di Tokyo.

Booth Indonesia yang diisi oleh 10 operator diving dari Indonesia layak mendapatkan Special Prize dengan predikat sebagai yang terbaik karena tidak saja design booth-nya yang artistik tetapi juga menarik dengan ikon unggulan Kapal Phinisi,” ujar Itsumi dalam sambutannya.

Kepala Bidang Pameran Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Ricky Fauzi menyambut gembira atas penghargaan ini. Dia selalu mengedepankan bahwa design booth di pameran adalah hal utama yang pasti diperhatikan. “Kami bersyukur dengan apa yang diraih ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pameran ini,” ujar Ricky.

Booth Indonesia memang tidak pernah sepi dari pengunjung, selama pameran berlangsung, rata-rata dikunjungi oleh 850 orang perhari. Selain memperlihatkan keindahan alam bawah laut Indonesia, Booth Wonderful Indonesia itu juga banyak disii oleh acara seperti presentasi spot diving oleh Ketua Bidang Wisata Bawah Laut Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Cipto Aji Gunawan, produk-produk yang dijual oleh operator diving, juga testimoni para divers yang pernah menikmati keindahan bawah laut Indonesia.

Suka Wisata Bahari dan Sejarah? Parade Juanga Ini Wajib Dikunjungi

“Selain itu, di booth Indonesia juga memanjakan para pengunjung dengan acara kesenian sambil menikmati kopi dan cemilan khas Indonesia. Ini menjadi daya tarik tersendiri,” kata Ricky.

Dalam pameran tersebut, Indonesia memperkenalkan potensi wisata bahari tanah air. Khususnya wisata selam yang segmentasinya masuk ke dalam kategori niche market. Ini juga untuk menggenjot perolehan target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2017 sebanyak 15 juta orang. Kemenpar datang bersama 10 operator diving.

“Selama ini poinnya adalah Paviliun Indonesia selalu mengangkat keindahan alam, keanekaragaman budaya serta keramahtamahan masyarakat yang diimplementasikan disetiap mengikuti pameran international,” ujar Ricky.

Seperti diketahui, Indonesia memang juaranya di urusan alam bawah laut.Indonesia punya trumbu karang yang ada di lautan Indonesia menyumbang 18 persen dari luas total terumbu karang dunia. Indonesia juga memiliki lebih dari 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots yang tersebar dari Pulau Weh di Aceh hingga Cendrawasih Bay di Papua. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan seluruh negara di dunia.

"Dunia mengakui Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia, kita juga harus juara dunia, kita harus banyak terus mendapatkan penghargaan-pernghargaan berkelas dunia di berbagai acara alam bawah laut. Karena memang alam bawah laut kita yang terbaik," kata Arief Yahya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement