Jumat 12 May 2017 14:49 WIB

Pengelolaan Danau yang Baik Picu Kunjungan Wisatawan

Red: Dwi Murdaningsih
Keindahan Danau Toba terpancar dari atas ketinggian di Panatapan Huta Ginjang, Tapanuli Utara, Sumatra Utara
Foto: DOK: Puskompublik Kemenpar
Keindahan Danau Toba terpancar dari atas ketinggian di Panatapan Huta Ginjang, Tapanuli Utara, Sumatra Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali menekankan pentingnya pengelolaan danau Toba untuk meningkatkan perekonomian warga melalui pariwisata. Dia melihat problem karamba yang membuat kualitas air di danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia itu belum mendapat solusi. Padahal, tenggatnya akhir Desember 2016 harus sudah beres, terutama milik perusahaan-perusahaan pembesaran ikan itu.

Kali ini, Arief membeber hal itu dalam lokakarya nasional bertajuk Pengelolaan Danau Berkelanjutan: Sinergi Program dan Peran para Pemangku Kepentingan di Jakarta pada 9-10 Mei.

Lokakarya yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Knowledge Sector Initiative (KSI) itu dihelat di dua tempat. Hari pertama di Kementerian PPN/Bappenas. Acara itu dihadiri akademisi, peneliti, termasuk dosen Universitas Helsinki Pasi Lehmusluoto, serta perwakilan kementerian/lembaga.

Sedangkan hari kedua digelar di Hotel Aryaduta. Hadir dalam lokakarya itu, antara lain, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar beserta para pemimpin daerah.