REPUBLIKA.CO.ID, Menembakkan flash atau kilatan cahaya pada orang yang tidur di malam hari bisa membuatnya menyesuaikan diri lebih cepat dengan perubahan zona waktu. Masalah tersebut kerap terjadi pada orang yang melakukan perjalanan dan melintasi zona waktu berbeda atau sering disebut dengan istilah jet lag. Penelitian tersebut dilakukan oleh Asisten Profesor dari Universitas Stanford di Kalifornia, Amerika Serikat Jamie Zeitzer.
Zeitzer mengaku, seperti dikutip Reuters Selasa (9/2), teknik tersebut lebih efektif ketimbang menembakkan cahaya terang secara terus menerus untuk melawan gangguan tidur. Zeitzer mengatakan, pengobatan itu tak hanya berguna untuk orang-orang jet lag. Namun hal itu juga bisa digunakan untuk remaja yang sulit tidur dan pekerja yang memiliki jadwal piket malam dan siang.
Penelitian tersebut melibatkan 39 orang yang kemudian disinari kilatan cahaya setiap dua milidetik dengan cahaya terang benderang selama 60 menit. Zeitzer berkesimpulan dengan kilatan cahaya yang berulang-ulang bisa membuat seseorang menyesuaikan circadian clock dalam tubuhnya. Circadian clock adalah syaraf yang mengkoordinasi perilaku makhluk hidup dengan perubahan lingkungan siang dan malam.
Akan tetapi, Anda tidak bisa menggunakan percobaan ini tanpa didampingi ahli. Ini karena ketepatan waktu merupakan hal penting agar jet lag yang dialami tidak semakin buruk.